Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan sebuah riset, perusahaan dengan pemimpin perempuan mempunyai kecenderungan berperforma lebih baik di pasar saham jika dibandingkan dengan perusahaan dengan pemimpin laki-laki.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh S&P Global, mereka menganalisis pendapatan dan harga saham setelah penunjukan 5.825 eksekutif baru. Dalam penunjukan tersebut, terdapat 578 eksekutif diantaranya adalah perempuan.
Perusahaan yang masuk di dalam analisis semuanya berlokasi di Amerika Serikat (AS). Setelah itu penelitian juga fokus untuk melihat data perusahaan yang diterbitkan antara 2002 hingga Mei 2020.
Advertisement
Dalam laporan riet tersebut juga mendapatkan kesimpulan bahwa setiap CEO wanita di AS, ada 19 kepala eksekutif laki-laki, sementara ada 6,5 ​​CFO laki-laki untuk setiap perempuan yang menjabat sebagai posisi pemimpin di akhir tahun 2018.
Berdasarkan data dari riset tersebut, dalam dua tahun penunjukan CEO baru, harga saham dari perusahaan terkait yang mempunyai pemimpin wanita terlihat jauh lebih baik sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan firma atau perusahaan yang mempunyai pemimpin laki-laki.
Selain itu, saat perempuan ditunjuk menjadi posisi CFO, perusahaan melihat keuntungan yang berbeda.
"CFO perempuan mendorong apresiasi nilai lebih, selain itu tingkat profitabilitas juga bisa dipertahankan lebih baik dan memberikan pengembalian risiko berlebihan kepada perusahaan," menurut laporan itu.
Setelah 24 bulan menunjuk seorang perempuan sebagai CFO, perusahaan terkait mengungguli performa dari firma yang mempunyai CFO laki-laki. Selain itu, mereka juga mengungguli profitabilitas sebesar 6 persen pada periode yang sama.Â
"Hasil yang didapatkan merupakan sesuatu yang signifikan untuk ekonomi dan statistik," kata penulis darilaporan tersebut.Â
Keberagaman Gender
Mereka juga mecatat bahwa jajaran kepemimpinan dengan beragam gender, bisa memberikan keuntungan untuk pihak investor. Perusahaan yang mempunyai tingkat keberagam gender di jajaran direksinya, mempunyai kecenderungan untuk lebih menguntungkan daripada firma yang didominasi dengan laki-laki, menurut peneliti laporan tersebut.
Tetapi analis menunjukan bahwa kinerja perusahaan yang lebih baik, tidak selalu disebabkan oleh tindakan atau kebijakan oleh seorang eksekutif wanita.
"Analisis kami mendukung bahwa perusahaan dengan kualitas pendapatan lebih baik, biasanya mempunyai kondisi atau kultur yang kondusif dimana hal itu bisa menopang wanita untuk berkembang dalam pekerjaannya , jadi bukan karena hanya perbedaan gender yang jadi pendorong perbedaan ini," jelas dari laporan.
"Saat kami melihat kinerja keuangan, penelitian ini menjadi sebuah konfirmasi bahwa kehadiran wanita bisa menghadirkan hal signifikandi posisi kepemipinan dewan," ujar Doug Peterson, seorang presiden dan CEO dari S&P Global dalam sebuah siaran pers.
 Reporter: Yoga Senjaya Putra
Â
Advertisement