Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan secara gratis kepada seluruh masyarakat dan berlanjut hingga kuartal I 2022.
Hal ini dikarenakan hadirnya vaksin menjadi game changer di sektor ekonomi. Vaksinasi diharapkan bisa memberi rasa aman bagi masyarakat untuk bisa beraktivitas dengan normal kembali.
Baca Juga
"Arahan Pak Presiden terkait gas dan rem (kebijakan) soal pandemi Covid-19, tentu melalui vaksinasi yang menjadi game changer. Kita akan berikan gratis dan akan terus berlanjut hingga kuartal I 2022," kata Airlangga dalam pembukaan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) 2021, Senin (4/1/2021). Airlangga bilang, Indonesia telah mengamankan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac dan sudah disebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Advertisement
Diharapkan, vaksinasi massal bisa dimulai pada pertengahan Januari 2021 ini. Kementerian Kesehatan juga telah mengatur jadwal dan prioritas penerima vaksinnya.
"Ini tinggal menunggu emergency use authorization dari Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) dan jaminan kehalalannya," tutur Airlangga.
Diharapkan data sains yang diperlukan demi keperluan penerbitan emergency use authorization ini akan segera selesai. "Baik dari penelitian di Bandung, Turki, dan sebagain di Brasil," katanya.
Lanjut Airlangga, beberapa negara sudah memberikan izin emergency use authorization tersebut untuk vaksin-vaksin yang juga akan digunakan Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan keamanan dan kualitasnya.
"Vaksin tersebut antara lain Sinovac, Pfizer, Astrazeneca, Novavax," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: Vaksin Jadi Game Changer dalam Perang Lawan Pandemi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB. Dia menyampaikan, kerja sama dalam penanganan Covid-19 harus diperkuat baik dari kesehatan maupun dampak sosial ekonomi, salah satunya mengenai vaksin.
"Vaksin akan jadi game changer dalam perang lawan pandemi, kita harus kerja sama bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan harga terjangkau," kata Jokowi di Sidang Umum PBB, yang ditayangkan langsung melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/9/2020).
Dia mengatakan, untuk jangka panjang, tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus lebih diperkuat.
"Ketahahan kesehatan dunia yang berbasis pada ketahanan nasional akan menjadi penentu masa depan dunia," kata Jokowi.
Dari sisi ekonomi, kata Jokowi, reaktivasi kegiatan ekonomi secara bertahap harus mulai dilakukan dengan melakukan koreksi kelemahan global supply chains yang ada saat ini. Aktivasi ekonomi harus memprioritaskan kesehatan warga dunia, dunia yang sehat, dunia yang produktif harus jadi prioritas kita.
"Semua bisa tercapai bila kerja sama, berkerja sama, dan bekerjasama. Mari kta perkuat komitmen, dan konsitsten jalankan komitmen untuk selalu kerja sama," kata Jokowi.Â
Advertisement