Miliarder dan Perusahaan Teknologi Ramai-ramai Hengkang dari California, Kenapa?

Apa alasan banyak miliarder dan perusahaan teknologi tinggalkan California?

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Jan 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2021, 19:30 WIB
Macet di Los Angeles-Kota Termacet di Dunia-AFP Photo-20170222
Suasana arus lalu lintas di State Route 110, Los Angeles, California, AS, Selasa (21/2). INRIX, sebuah lembaga penganalisa data kemacetan lalu lintas menyatakan bahwa Los Angeles menjadi kota termacet di dunia. (AFP PHOTO/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Jakarta Pada 2020, beberapa perusahaan teknologi dan miliarder dunia dilaporkan ramai-ramai hengkang dari California ke Texas, Arizona dan Florida.

Sebut saja perusahaan teknologi Oracle, Palantir dan Hewlett Packard Enterprise. Mereka mengumumkan bakal merelokasi pabriknya dari Golden State.

Miliarder yang juga berkecimpung di perusahaan teknologi seperti Larry Ellison, Drew Houston, Joe Lansdale, dan Elon Musk, orang terkaya dunia, ikut pindah dari California. Sebenarnya, apa sebabnya?

Dilansir CNBC International, Minggu (24/1/2021), ternyata pertumbuhan populasi dan pekerjaan membuat biaya hidup, pajak dan regulasi di California semakin tinggi dan ketat.

Di tahun 2020, di masa orang-orang bekerja jarak jauh imbas pandemi, tercatat 135 ribu orang justru pindah dari California.

Survey menyebutkan, 2 dari 3 pekerja 'Bay Area' (pusat perusahaan teknologi di San Fransisco, termasuk Silicon Valley) akan hengkang dari California jika bekerja jarak jauh terus diterapkan secara permanen seperti Dropbox, Twitter dan Facebook, karyawannya boleh bekerja jarak jauh permanen.

Saksikan Video Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya