Liputan6.com, Jakarta - Combiphar mengumumkan telah mengakuisisi Air Mancur Group pada Desember 2019. Produk-produk Air Mancur termasuk jamu dan Madurasa akan semakin memperkuat portofolio Combiphar di area pengobatan kesehatan preventif.
"Hari ini saya mengumumkan bahwa Combiphar sudah mengambil alih kepemilikan saham mayoritas Air Mancur Group pada Desember 2019," Presiden Direktur Combiphar, Michael Wanandi, dalam konferensi pers pada Selasa (26/1/2021).
Baca Juga
Produk-produk AIr Mancur ini termasuk jamu tradisional dan modern, serta madu seperti Serbuk Pegal Linu, Madurasa, Param Kocok, dan Herbavit Slimfit.
Advertisement
Selain itu, akuisisi ini disebut turut mendukung program pemerintah untuk meningkatkan konsumsi jamu atau produk-produk herbal sebagai alternatif masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Portofolio Air Mancur Group akan memperkuat posisi Combiphar sebagai perusahaan consumer healthcare, dan melengkapi produk-produk konsumen kami terutama di area preventif," jelasnya.
Soal nilai akuisisi, pihak Combiphar tidak bisa mengungkapkannya. "Soal harga, saya tidak bisa bilang karena Combiphar bukan perusahaan publik, dan kita juga terikat kerahasiaan dan penjualnya," tutur Michael.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejarah Air Mancur Group
Air Mancur dirintis sebagai industri rumah oleh tiga sahabat, Kimun Ongkosandjojo, Rudy Hindrotanojo, dan Lambertus Wonosantoso, pada 23 Maret 1963. Kemudian pada 23 Desember 1963 berubah status menjadi sebuah perusahaan berbadan hukum yaitu PT Jamu Air Mancur.
Jamu Air Mancur pada 1970 melakukan ekspor pertama ke negara-negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Taiwan.
Salah satu produknya, Madurasa, dikenal sebagai pelopor madu dalam kemasan sachet di Indonesia. Produk ini diluncurkan pada 1985.
Advertisement