Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau hasil produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) anjlok Rp 13.000 per gram menjadi Rp 922 ribu per Gram pada Rabu (17/2/2021). Sebelumnya, harga emas Antam dibandrol Rp 935 ribu per gram.
Adapun harga buyback emas Antam juga turun Rp 19.000 per gram menjadi Rp 796 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 796 ribu per gram.
Baca Juga
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Advertisement
Tercatat harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.570.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 18.500.000.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.35 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 511.000
* Pecahan 1 gram Rp 922.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.784.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.651.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.385.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.715.000
* Pecahan 25 gram Rp 21.662.000
* Pecahan 50 gram Rp 43.245.000
* Pecahan 100 gram Rp 86.412.000
* Pecahan 250 gram Rp 215.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 431.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 862.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Pegadaian per 17 Februari 2021 Anjlok, Simak Rinciannya
PT Pegadaian (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah ditawarkan sebelumnya.
Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun lalu ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.
Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Rabu, 17 Februari 2021, harga semua jenis emas terpantau lebih murah jika dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya, terkecuali emas UBS yang harga masih stabil.
Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada 17 Februari 2021:
Harga Emas Antam
- 2,0 gram = Rp1.890.000
- 3,0 gram = Rp2.808.000
- 5,0 gram = Rp4.645.000
- 10,0 gram = Rp9.231.000
- 25,0 gram = Rp22.945.000
- 50,0 gram = Rp45.807.000
- 100,0 gram = Rp91.531.000
Harga Emas Antam Retro
- 0,5 gram = Rp443.000
- 1,0 gram = Rp885.000
- 2,0 gram = Rp1.770.000
- 3,0 gram = Rp2.654.000
- 5,0 gram = Rp4.422.000
- 10,0 gram = Rp8.844.000
- 25,0 gram = Rp22.109.000
- 50,0 gram = Rp44.217.000
- 100,0 gram = Rp88.433.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp614.000
- 1,0 gram = Rp1.133.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp494.000
- 1,0 gram = Rp925.000
- 2,0 gram = Rp1.834.000
- 5,0 gram = Rp4.531.000
- 10,0 gram = Rp9.014.000
- 25,0 gram = Rp22.490.000
- 50,0 gram = Rp44.886.000
- 100,0 gram = Rp89.737.000
- 250,0 gram = Rp224.276.000
- 500,0 gram = Rp448.023.000
- 1000,0 gram = Rp895.0977.000
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement
Harga Emas Anjlok Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Sebelumnya, harga emas turun 1,7 persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Harga ini jatuh ke level terendah dalam lebih dari sepekan. Penyebab pelemahan harga emas ini adalah kenaikan imbal hasil surat utang AS.
Sementara harga platinum berombak setelah reli yang mampu membawa harga logam mulia ini ke level tertinggi dalam lebih dari 6 tahun.
Mengutip CNBC, Rabu (17/2/2021), harga emas di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD 1.796,50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 4 Februari. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,3 persen menjadi USD 1.799 per ounce.
Analis TD Securities Daniel Ghali menjelaskan, harga emas terbebani karena karena naiknya imbal hasil dari surat utang AS berjangka 10 tahun. Dengan kenaikan tersebut, investor lebih memilih untuk mengoleksi surat utang dibandingkan emas.
Selain itu, pelemahan harga emas juga tertekan oleh kenaikan harga saham yang mencapai rekor tertinggi karena optimisme paket stimulus bantuan Corona senilai USD 1,9 triliun.
Sementara itu, harga platinum turun 1,6 persen menjadi USD 1.281.80 per ounce setelah menyentuh level tertinggi sejak September 2014.
Ghali menjelaskan, penurunan harga platinum ini disebabkan aksi ambil untung setelah reli didorong oleh spekulasi atas potensi permintaan yang meningkat sebagai akibat dari teknologi yang lebih hijau.
Harga platinum yang menjadi logam yang digunakan pada konverter katalitik mobil untuk membatasi emisi gas buang ini telah naik lebih dari 20 persen tahun ini. Kenaikan ini terjadi di tengah harapan akan pemulihan pasar mobil dan dorongan untuk energi yang lebih bersih.