Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan batas uang muka atau down payment (DP) 0 persen untuk kredit kendaraan bermotor per 1 Maret 2021. Ketetapan ini berlaku baik untuk kendaraan bermotor roda dua (motor) maupun kendaraan roda empat (mobil).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengemukakan, kebijakan tersebut merupakan komitmen dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna meningkatkan sektor pembiayaan untuk dunia usaha.
Baca Juga
Menurut dia, pemerintah perlu mendorong permintaan kredit pada dunia usaha yang lesu akibat pandemi Covid-19. Demikian juga untuk penawaran kredit dari perbankan yang harus didorong.
Advertisement
"Dari pemerintah, Menteri Keuangan (Sri Mulyani) tentu saja diberi insentif perpajakan, jaminan, dan juga insentif suku bunga kredit yang juga sudah diumumkan," kata Perry dalam sesi teleconference, Kamis (18/2/2021).
"Melonggarkan uang muka kredit kendaraan bermotor 0 persen untuk semua jenis kendaraan untuk dorong pertumbuhan kredit subsektor otomotif. Berlaku efektif 1 Maret 2021 sampai 31 Desember 2021," sambungnya.
Pelonggaran lain yang dilakukan yakni terhadap loan to value kredit dan pembiayaan properti 100 persen. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh jenis properti seperti rumah tapak, rumah susun, hingga rumah toko (ruko) yang memenuhi kriteria non-performing loan (NPL) tertentu.
"Kemudian melonggarkan ketentuan loan to value ratio untuk kredit properti, dan juga transparansi mengenai suku bunga kredit," ujar Perry.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Keuntungan Beli Mobil dengan DP Besar dan Kecil
Sebelumnya, Pembelian mobil baru di dalam negeri didominasi dengan sistem kredit. Pembelian secara kredit menuntut pembeli untuk memberikan down payment (DP) alias uang muka.
Pemberian uang muka ini bervariasi. Untuk kendaraan, biasanya DP sebesar 20 persen.Â
ÂMisalnya, harga mobil Rp100 juta, maka DP yang dibayarkan mencapai Rp20 juta. Namun, besarnya persentase DP mobil bisa disesuaikan sesuai dengan kebijakan penjualan.
Tak jarang pihak penjual menarik biaya DP sebesar 25 persen untuk kendaraan. Pemberian DP ini menjadi bukti untuk menunjukkan komitmen pembeli sekaligus meningkatkan kepercayaan bagi pihak penjual.
Angsuran DP yang harus dibayarkan masing-masing pengguna kredit berbeda-beda dan ditentukan dari besar nominal yang diberikan.
Kalau pada awal pembelian kendaraan bermotor, DP yang dibayarkan itu nominalnya besar, cicilan per bulannya itu kecil.
Kebalikannya kalau DP-nya kecil, pembayaran cicilannya bisa lebih besar. Kamu bisa menyesuaikan model angsuran dengan keuangan.
Advertisement
Keuntungan DP Jumlah Besar
Keuntungan menggunakan model ini tentu tingkat bunga yang lebih rendah. Saat membayar DP dengan nominal yang besar, semakin kecil juga suku bunga yang harus dibayarkan.
Kalau memberikan DP besar, otomatis penjual akan menaruh kepercayaan lebih. Risikonya pun juga akan berkurang untuk kreditur.
Penggunaan DP yang besar akan menjadikan pembayaran atau angsuran bulanan menjadi kecil. Biaya angsuran yang kecil juga dapat mengurangi beban tanggungan dari pembeli. Artinya disini adalah, pemberian DP besar tidak merugikan dan menawarkan keringanan cukup besar.
Penggunaan DP yang besar akan membuatmu berkesempatan mendapatkan pinjaman pada masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh uang muka yang besar akan membuat pembayaran angsuran lebih kecil.
Saat proses pelunasan berjalan lancar dan sesuai jadwal, pihak pemberi pinjaman akan merasa senang. Akhirnya, kamu bisa mendapatkan pinjaman di lain waktu dari pihak kreditur.
Kalau yang DP Kecil?
Pertama, kamu bisa membeli kendaraan dengna lebih cepat. Sebab, tak perlu menabung lebih lama dan bisa mendapatkan barang secepat mungkin.
Misalnya, kamu memerlukan waktu 10 tahun untuk membeli satu unit mobil dengan cash. Namun, dengan uang muka yang kecil, kamu bisa segera memboyong mobil.
Kemudian, keuntungan selanjutnya adalah mempunyai dana cadangan darurat. Saat uang tidak dihabiskan untuk melakukan pembayaran barang, otomatis kamu masih mempunyai uang cadangan untuk ditabung.
Uang tabungan ini dapat digunakan untuk mengatasi apabila sewaktu-waktu harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga.
Kamu tak perlu memaksakan diri untuk mengeluarkan seluruh tabungan untuk membeli mobil. Dengan uang muka yang kecil, tabungan masih tetap ada dan bisa menjadi dana cadangan untuk sewaktu-waktu.
Advertisement