Kolaborasi Smesco-Kimia Farma Jadi Obat Atasi Masalah UMKM Produk Herbal

Smesco Indonesia berkolaborasi dengan PT Kimia Farma Tbk terkait pemasaran produk herbal dan spa UKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 19:13 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 19:13 WIB
Suplemen Herbal
Ilustrasi Suplemen Herbal (ShutterStock/By JPC-PROD)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyambut baik sinergi antara Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia dengan PT Kimia Farma Tbk (PT KF) terkait pemasaran produk herbal dan spa UKM.

Menurutnya, kolaborasi itu dapat menyelesaikan masalah hilir UKM terkait permintaan. Yakni terkait penciptaan dan perluasan pasar untuk produk UKM.

"Saya kira sudah banyak produk UKM yang bagus-bagus tapi selama ini terkendala di hilirnya, di marketnya. Ini (kerja sama) akan sangat membantu UKM di tengah pandemi Covid-19," terangnya pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembentukan kerja sama dalam pengembangan koperasi dan UKM, antara Smesco Indonesia dengan PT Kimia Farma Tbk, di Jakarta, Rabu (3/3).

Teten mengungkapkan, saat ini pelaku UKM masih dihadapkan pada kondisi sulit akibat turunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Walhasil, banyak produk UKM yang tidak terserap oleh pasar.

"Ketika daya beli masyarakat turun memang banyak yang omzet (UKM) turun. Ini saya kira dengan kerja sama ini saya akan sangat membantu UKM kita," tambahnya.

Apalagi, kata Teten, Kimia Farma mempunyai jejaring bisnis yang luas. Ini ditandai dengan 1.300 gerai bisnis perseroan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Maka dari itu, pihaknya mendukung penuh sinergi Smesco bersama Kimia Farma untuk memasarkan produk UKM. "Ini saya kira akan sangat bagus untuk meningkatkan omzet penjualan UMKM," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasarkan Produk UMKM ke Seluruh Dunia, Sarinah Bermitra dengan Duty Free

FOTO: Gedung Pusat Perbelanjaan Pertama di Indonesia Segera Direnovasi
Maket Gedung Sarinah. Dok

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, PT Sarinah (Persero) telah bekerja sama dengan perusahaan internasional Dufry International ltd untuk memasarkan produk UMKM Indonesia. Sehingga produk UMKM dalam negeri bisa dipasarkan di 420 ritel Duty Free yang tersebar di seluruh dunia.

"Sarinah juga menjalin kemitraan dengan Dufry untuk menjual produk merek lokal Indonesia tertentu di gerai mereka secara global," kata Erick Thohir dalam Webinar MNC Investor Forum 2021, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Erick menjelaskan, Sarinah merupakan perusahaan milik negara yang bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk merek lokal. Sarinah menjadi pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang memiliki bangunan bertingkat kala itu.

Namun, saat ini Sarinah merenovasi gedung bersejarah tersebut dan akan dijadikan ruang publik dengan konsep mall berbasis komunitas.

Saat ini sedang dalam renovasi dan akan disulap menjadi ruang publik dengan konsep community mall. Sarinah membangun desainnya dengan arsitektur modern Indonesia dan berdiri dengan produk lokal Indonesia," papar Erick.

Erick menambah saat ini banyak tawaran yang datang saat Sarinah tengah bertransformasi. Namun, Erick ingin bisnis yang dikembangkan juga bisa menyentuh nilai-nilai sejarah yang ada di dalamnya.

"Kami membangun kembali warisannya untuk meningkatkan bisnis dan memberdayakan ekosistem yang kuat untuk produk lokal, dan industri lalu lintas di Indonesia dan ini hanyalah awal dari kelahiran kembali Sarinah," kata Erick.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya