Sandiaga Bidik Investasi USD 1 Miliar dari UEA ke Aceh

Sandiaga Uno pun bertandang ke Aceh untuk bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam mewujudkan target investasi.

oleh Athika Rahma diperbarui 02 Mei 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2021, 13:30 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Minta Destinasi Wisata yang Langgar Protokol Kesehatan Ditutup
Menparekraf Sandiaga Uno. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menargetkan akan mendatangkan investasi USD 500 juta hingga USD 1 miliar ke Provinsi Aceh.

Hal ini dilakukan dengan menggandeng Pemprov Aceh. Dengan investasi yang rencananya berasal dari Uni Emirat Arab ini, ditargetkan lapangan kerja dapat terbuka seluas-luasnya di Aceh.

Sandiaga Uno pun bertandang ke Aceh untuk bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dalam mewujudkan ini semua.

"Kemenparekraf berkolaborasi dengan Pemprov Aceh mempersiapkan seluruh aspek guna menjaring investasi senilai USD 500 juta hingga USD 1 miliar dari Uni Emirat Arab," ujar Sandiaga, dikutip dari laman Instagram resminya @sandiuno, Minggu (2/5/2021).

Lanjut Sandi, ditargetkan, perjanjian investasi ini dapat dilakukan di bulan Oktober mendatang, bersamaan dengan rencana kunjungan kerja Presiden Jokowi ke UEA untuk meninjau World Expo Dubai.

Pihaknya mengaku telah menyiapkan sejumlah persiapan untuk penandatanganan perjanjian investasi ini.

"Ini adalah rencana di depan mata yang paling konkret yang bisa kita manfaatkan untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi, membuka peluang kerja, dan melanjutkan agenda pembangunan ke depan," tandasnya.

Saksikan Video Ini


Menparekraf Sandiaga Uno Minta Destinasi Wisata yang Langgar Protokol Kesehatan dan CHSE Ditutup

sandiaga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Ist)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan ketentuan berwisata di masa libur lebaran berlaku untuk wisata dalam kota setempat. Namun, kebijakan pembukaan atau penutupan destinasi wisata diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah dengan melihat situasi kasus Covid-19.

"Dan jika memang destinasi wisata dibuka, tegas kami mengatakan bahwa harus dengan penerapan  protokol kesehatan CHSE yang ketat dan disiplin," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Press Weekly Briefing di Gedung Sapta Pesona Kantor Kemenparekraf, Selasa (27/4/2021) siang.

Ia meminta agar pengelola destinasi wisata untuk mengacu pada panduan pelaksanaan CHSE di destinasi dan berbagai tempat serta bidang usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang disusun Kemenparekraf. Ia berjanji akan terus menyosialisasikannya kepada para pelaku parekraf.

"Seperti besok ada kegiatan di Kota Tua dengan Pemprov DKI. Kota Tua adalah salah satu destinasi yang diminati saat libur lebaran, dan seandainya dibuka oleh Pemprov DKI, kita ingin pastikan panduan protokol kesehatan dipatuhi secara ketat dan disiplin. Panduan protokol CHSE akan kita terus sosialisasi dan serahkan ke tiap destinasi agar kegiatan wisata dapat berjalan dengan ketentuan yang berlaku," kata Sandiaga.

Menurut Menparekraf, setelah berjalan lebih dari setahun, sejumlah destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan baik. Namun, ia mengakui masih ada destinasi yang perlu diingatkan atau bahkan memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang rendah.

"Ini butuh kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan Satgas COVID-19 serta masyarakat dan dunia usaha. Malah kita ingin libatkan institusi pendidikan, karena untuk memonitor secara detail butuh kemampuan secara 360 derajat. Kepatuhan tersebut yang harus kita lakukan secara kolaborasi," ujar Sandiaga.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya