Vaksinasi Covid-19 akan Sasar Daerah Kantong Kemiskinan, Salah Satunya demi Investasi

Luhut ingin pemasukan investasi tetap berjalan di sela perjuangan melawan varian baru virus corona.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Jul 2021, 12:17 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 12:17 WIB
[Fimela] Investasi
Ilustrasi investasi | unsplash.com/@precondo

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat ini akan memfokuskan pemberian vaksinasi covid-19 ke daerah yang menjadi kantong-kantong kemiskinan. Ini menjadi salah satu upaya menekan laju penyebaran Covid-19.

Dikatakan jika pemerintah berkomitmen untuk lebih dulu menyelesaikan kesehatan masyarakat dengan cara menyiapkan bantuan sosial (bansos), menjaga stok obat-obatan Covid-19, hingga mempercepat program vaksinasi.

"Vaksin sekarang kita betul-betul targetkan ke daerah-daerah kantong kemiskinan," ujar Luhut dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Upaya itu juga demi menjaga investasi tetap masuk ke Indonesia. Luhut mengaku menaruh perhatian besar pada sektor investasi tengah pandemi Covid-19.

Dia ingin pemasukan investasi tetap berjalan di sela perjuangan melawan varian baru virus corona. Investor perlu dijanjikan bahwa Pemerintah RI telah berhasil menurunkan penyebaran kasus positif Covid-19 di wilayah Nusantara. Baru setelahnya investasi akan masuk dengan sendirinya.

"Ini semua tantangan bagi kita. Sehingga dalam menarik investor ke depan saya kira kondisi Covid-19 perlu jadi acuan, sehingga mereka yakin bahwa kita menangani dengan baik," ungkapnya.

Luhut menilai, kepercayaan investor kerap menurun pasca melihat adanya kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Namun jika pemerintah berhasil menangani pandemi secara baik, maka kepercayaan diri investor otomatis akan naik.

"Dan kalau kita lihat, di Indonesia timur dalam industri strategis kita, belum ada penurunan keinginan untuk investasi di sini," sebut Luhut.

 

 

Saksikan Video Ini

Luhut Kerahkan 2.200 Dokter Fresh Graduate Lawan Varian Baru Covid-19

Krisis tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan beristirahat setelah tes swab massal di Puskesmas Ciganjur, Jakarta, Kamis (7/1/2020). Lonjakan kasus virus corona berpotensi terjadinya krisis tenaga kesehatan (nakes) karena banyak yang tertular dan gugur saat menangani pasien Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan pemerintah akan menambah sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan guna mengatasi penyebaran varian baru Covid-19. Itu dilakukan dengan menarik para dokter lulusan baru (fresh graduate) dan ribuan perawat.

"Kita juga sudah dapat dokter yang baru lulus 2.200 orang mulai dikerjakan, di-training dulu, setelah beberapa hari baru diterjunkan. Kemudian juga 20 ribu perawat," ujar Luhut dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Dengan kehadiran dokter fresh graduate dan perawat baru tersebut, Luhut berharap penyebaran varian baru Covid-19 bisa melandai dalam beberapa pekan ke depan.

"Tapi, tanpa disiplin kita tidak bisa. Oleh karena itu kesempatan ini juga saya ingin mengedepankan, ayo, kita harus semua bersama-sama mengatasi Covid-19," tegas dia.

Lebih lanjut, Luhut turut menjamin ketersediaan obat-obatan, oksigen hingga tempat tidur untuk pasien Covid-19 hingga beberapa pekan ke depan. Meski stoknya sempat menipis, namun ia memastikan ketersediaan obat-obatan kini sudah mulai dikendalikan.

"Justru nanti pada tanggal 15 (Juli 2021) kita bakal launching paket obat sebanyak 300 ribu untuk orang-orang yang kena infeksi dari kasus ringan, tentu dengan arahan dokter," jelasnya.

Luhut mengabarkan, pemerintah bakal menyiapkan 300 ribu paket untuk tiga paket obat-obatan yang akan dibagikan setiap pekannya kepada para pasien tertular Covid-19.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya