Pertamina Bakal Ubah Kilang BBM untuk Olah Bio Massa dari Kelapa Sawit

PT Pertamina (Persero) berencana mengalihfungsikan kilang minyak yang saat ini mengolah Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kilang hijau (green refinery).

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 19:15 WIB
Mengintip Kilang Minyak Sei Pakning Milik Pertamina
Manager Production RU II Pertamina Sei Pakning Nirwansyah meninjau area kilang RU II Sei Pakning, Bengkalis, Riau, Selasa (17/10). Kilang minyak Sei Pakning dibangun pada 1967, lalu dipegang alih Pertamina pada 1975. (Liputan6.com/Yulia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana mengalihfungsikan kilang minyak yang saat ini mengolah Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kilang hijau (green refinery) yang mengolah bio massa dari kelapa sawit. Langkah ini dalam rangka mendukung penggunaan energi hijau.

"Kita akan melakukan konversi dari kilang yang ada mejadi green refinery yang sifatnya menghasilkan bio massa dari kelapa sawit," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Jakarta, Rabu (14/7/2021).

Bos Pertamina ini akan mengoptimalkan alihfungsi kilang ini dengan pengolahan sawit. Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi salah satu penghasil sawit ternama di dunia.

"Kita bangun beberapa lokasi lain, nanti kita optimalkan sawit yang ada di Indonesia," kata dia.

Untuk itu, sawit bisa menjadi salah satu energi pokok yang bisa digunakan untuk subtitusi energi dan transportasi

"Sawit bisa jadi salah satu energi pokok untuk subtitusi transportasi atau (penggunaan) energi," kata dia,

Pada tahun 2025 direncanakan akan terkonversi 6-100 KTPA kilang biasa menjdi kilang hijau. Pembangunan kilang ini akan dilakukan di beberapa lokasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan Kapasitas Bio Energi

Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang RDMP Cilacap Tetap Jalan
Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang RDMP Cilacap Tetap Jalan (dok: Pertamina)

Selain itu Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit bio energi. Terdiri dari biogas 153 MW, bio blending gasoil & gasoline, blocrude dan ethanol 1,000 KTPA on stream pada tahun 2025.

Realiasasi tersebut diperkirakan akan membantu Indonesia untuk tidak lagi mengimpor gasolin. Meskipun saat ini kontribusi penggunaanya mencapai 25 persen.

"Dari itu semua, pemerintah pada 2030 ini sudah tidak ada impor gasolin," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya