Kementerian PUPR Bangun Rusun TNI di Palu senilai Rp 16,9 Miliar

Keberadaan rusun ini dapat menampung sekitar 176 orang anggota TNI bersama anggota keluarganya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 11:00 WIB
Rusun TNI
Rusun TNI di Korem 132 Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dok PUPR

Liputan6.com, Jakarta Anggota TNI yang bertugas di Korem 132 Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah akan memiliki rumah susun (rusun).

Pembangunan rusun sedang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan.

Rusun dibangun dengan anggaran Rp 16,9 miliar yang terdiri dari 44 unit hunian tipe 36. Keberadaan rusun ini dapat menampung sekitar 176 orang anggota TNI bersama anggota keluarganya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II Suko Wiyono berharap keberadaan rusun ini dapat membantu pemenuhian hunian bagi para anggota TNI di Palu.

"Selain itu juga dapat menunjang pelaksanaan tugas para anggota TNI dalam menjalankan tugas negara," ujar dia, Jumat (16/7/2021).

Suko mengungkapkan jika pembangunan Rusun TNI ini dilakukan karena banyak prajurit yang belum memiliki hunian yang layak. Untuk itu, Kementerian PUPR berupaya mewujudkan ketersediaan hunian layak untuk anggota TNI agar mereka optimal dalam melaksanakan tugasnya.

"Rusun ini nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, sehingga anggota TNI bisa fokus dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Keluarga anggota TNI yang tinggal di sini juga nyaman karena telah dilengkapi dengan meubelair," terangnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II, Rezki Agung Hakiki, menyatakan pihaknya berupaya agar kualitas bangunan rusun bisa terjaga dengan baik.

Progres pembangunan di lapangan juga terus dipantau agar pelaksanaan pekerjaan bisa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

"Kami juga terus memperhatikan aspek mutu bangunan dan memantau kontraktor pelaksana dan tukang untuk memperhatikan setiap bagian-bagian yang dikerjakan agar kualitas rusun ini maksimal dan bernilai estetik," kata Rezki.

 

Saksikan Video Ini

Progress Pembangunan Rusun

Penyekatan PPKM di Ciputat
Aparat Gabungan POLRI-TNI memeriksa kelengkapan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) bagi pengendara bermotor pada pos perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jalan Raya Ir.H.Djuanda, depan Sandratex, Tangerang Selatan, Kamis (15/07/2021). (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan data Kementerian PUPR, pembangunan Rusun Korem 132 Tadulako dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II.

Saat ini progres pekerjaan telah memasuki tahap pengecoran plat untuk lantai dua dan lantai tiga. Pelaksanaan pembangunan pondasi menggunakan sistem pondasi bor pile.

Rusun TNI ini terdiri dari satu tower setinggi tiga lantai dengan total hunian sebanyak 44 unit tipe 36. Bangunan ini diperkirakan dapat menampung 176 orang anggota TNI beserta keluarganya. Setiap unit hunian Rusun akan dilengkapi dengan meubelair yang terdiri dari tempat tidur, kasur, lemari, meja dan kursi.

Anggaran pembangunan Rusun TNI tersebut bersumber dari dana APBN 2021 sebesar Rp 16,9 miliar. Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT Chakra Mandiri Bangunindo.

Waktu pelaksanaan pembangunan Rusun TNI ini diperkirakan membutuhkan waktu selama 300 hari. Hingga saat ini, proses pembangunan Rusun Korem 132 Tadulako masih berjalan baik sesuai dengan rencana dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2021.

"Adanya pembangunan rusun bagi anggota TNI merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hunian yang layak huni. Apalagi saat ini lahan untuk lokasi pembangunan perumahan semakin terbatas," pungkas Rezki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya