Keroyokan, 9 Anak Usaha BUMN Garap Layanan Bandara dari Bagasi hingga Parkiran

Sembilan perusahaan tersebut merupakan anak usaha dari BUMN Ekosistem Pariwisata yang nantinya akan jadi anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 27 Jul 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2021, 16:00 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan perusahaan dalam lingkup penerbangan udara nasional menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk menghadirkan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi. Kesembilan perusahaan tersebut nantinya akan menjadi anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.

“Kolaborasi dalam memberikan layanan terintegrasi ini dilakukan oleh sembilan perusahaan yang merupakan anak usaha dari BUMN Ekosistem Pariwisata, yang nantinya menjadi anggota Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung,” ujar Direktur Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Edwin Hidayat Abdullah, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (27/7/2021).

Melalui MoU yang telah ditandatangani maka sembilan perusahaan itu akan membahas mengenai layanan terintegrasi yang sebagian besar diberikan di bandara.

“Layanan terintegrasi ini mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, layanan terkait Hospitality seperti hotel. Layanan terintegrasi ini akan diberikan dengan berbasis teknologi informasi,” katanya.

Edwin berharap, melalui layanan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi, layanan di bandara dapat semakin baik dan lancar di tengah pandemi Covid-19. Dengan demikian, calon penumpang pesawat bisa merencanakan secara optimal layanan apa saja yang dibutuhkan dan memperkecil potensi antrian yang terjadi.

“(Kemudian) Memperluas layanan touchless, sehingga hal-hal tersebut bisa berdampak pada semakin ketatnya protokol kesehatan di sektor penerbangan nasional,” tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Daftar 9 Perusahaan

Indonesia Kedatangan Bahan Baku Vaksin Sinovac
Indonesia kedatangan 21,2 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac, yang merupakan kedatangan vaksin tahap ke-30 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Selasa, 27 Juli 2021. (Dok Kementerian Komunikasi dan Informatika RI)

Sembilan perusahaan yang melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Kerjasama Usaha Pada Sub Cluster Customer Experience, pada Senin, 26 Juli 2021 diantaranya;

- PT Angkasa Pura Supports, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

- PT Angkasa Pura Solusi, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

- PT Aero Systems Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero)

- PT Angkasa Pura Hotel, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

- PT Gapura Angkasa, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

- PT Angkasa Pura Logistik, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero)

- PT Angkasa Pura Kargo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

- PT Aerojasa Cargo, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero)

- PT Angkasa Pura Propertindo, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero)

 


Layanan Terintegrasi

Kemenparekraf Siapkan Program CHS Menyambut New Normal di Sektor Pariwisata, Apakah Itu?
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf/Dinny Mutiah)

Lebih lanjut, layanan yang akan diberikan nantinya oleh sembilan perusahaan itu mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, dan layanan terkait Hospitality seperti hotel.

Calon penumpang pesawat dapat lebih mudah mendapatkan layanan, misalnya cukup dengan satu langkah pemesanan maka pelaku perjalanan bisa melakukan reservasi parkir inap di bandara AP II, kemudian mendapat asistensi personal dan lounge di bandara AP II, kemudian menginap di hotel yang dikelola AP I, serta mendapatkan jasa pengiriman bagasi dari Garuda Indonesia.

Di samping itu, layanan terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19.

“Ini akan memberikan seamless journey experience bagi penumpang pesawat terlebih bagi mereka yang bertujuan berwisata pasca pandemi serta meningkatkan customer experience, sekaligus memperkuat protokol kesehatan,” jelas Edwin.

Diharapkan layanan ini juga dapat meningkatkan daya saing sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia. informasi, hingga saat ini pembentukan BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung tengah dalam tahap finalisasi.

BUMN Holding Pariwisata dan Pendukung akan beranggotakan tujuh perusahaan yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

PT Survei Udara Penas (Persero) akan menjadi induk holding, di mana saat ini nama perusahaan tersebut dalam proses berganti nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Holding merupakan inisiatif Menteri BUMN sebagai pemegang saham dan Nota Kesepahaman yang ditandatangani hari ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan holding.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya