Tol Trans Sumatera Serap 2,4 Persen Tenaga Kerja di Sumatera

Jalan Tol Trans Sumatera telah memberi dampak besar terhadap perekonomian di wilayah Sumatera, seperti penyerapan tenaga kerja

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2021, 16:00 WIB
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Liputan6.com, Jakarta PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mengklaim kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera telah memberi dampak besar terhadap perekonomian di wilayah Sumatera, seperti penyerapan tenaga kerja hingga pertumbuhan di masing-masing daerah.

Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi J Gani menyebutkan, berdasarkan temuan hasil riset pihaknya, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera memberikan multiplier effect terhadap output dalam perekonomian sebesar 1.70 kali dari total pengeluaran pada masa konstruksi, dan juga proyeksi pendapatan pada masa operasional proyek.

"Dampak output per tahun atas adanya pembangunan jalan tol ini setara dengan 2,2 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Pulau Sumatera," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/8/2021).

Sylvi menyatakan, terhadap penyerapan tenaga kerja, dampak tenaga kerja per tahun dari pembangunan jalan tol ini setara dengan 2,4 persen tenaga kerja di Pulau Sumatera.

"Hal ini membuktikan bahwa pembangunan jalan tol ini telah membangkitkan stimulus terhadap perekonomian Indonesia dan memberikan dampak positif berupa penciptaan nilai tambah, pendapatan masyarakat, dan kesempatan kerja di sektor-sektor ekonomi," paparnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sektor Konstruksi Tumbuh

Hutama Karya terus melanjutkan penugasan untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (Dok HK))
Hutama Karya terus melanjutkan penugasan untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (Dok HK))

Berkat Jalan Tol Trans Sumatera, dia menambahkan, sektor konstruksi di Pulau Sumatera tumbuh sebesar 54 persen. Pertumbuhan juga dirasakan industri pengolahan sebesar 22 persen, pertambangan sebesar 8 persen, hingga perdagangan sebesar 6 persen.

"Potensi manfaat lainnya dari pembangunan jalan tol ini adalah meningkatkan akses konektivitas, pengurangan waktu tempuh, dan percepatan arus barang dan jasa," ujar Sylvi.

Dia menyatakan, PT SMI telah terlibat aktif dalam pembiayaan pembangunan 5 ruas Jalan Tol Trans Sumatera ini dengan nilai komitmen sebesar Rp 18,5 triliun. Hingga saat ini, ruas yang telah beroperasi sepanjang 531 km.

"Kami berharap dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini dapat membantu menggerakkan roda perekonomian Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera agar dapat terus bertumbuh," pungkas Sylvi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya