Jangan Meleset! Luhut Minta 1.000 Ha Lahan Food Estate Rampung di Akhir 2021

Menko Luhut menyampaikan pengembangan food estate telah dilakukan kerjasama dengan enam off taker.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Agu 2021, 09:42 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2021, 09:42 WIB
Pembangunan food estate sebagai lumbung pangan baru di Sumatera Utara. Dok PUPR
Pembangunan food estate sebagai lumbung pangan baru di Sumatera Utara. Dok PUPR

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan jika 1.000 hektare (ha) lahan food estate di Sumatera Utara rampung di akhir 2021.

Ini dia ungkapkan memimpin rapat koordinasi bersama Menteri PUPR, Menteri Pertanian, Menteri ATR/BPN, dan jajaran terkait pada Jumat, 27 Agustus 2021 secara virtual.

Menko Luhut menyampaikan pengembangan food estate telah dilakukan kerjasama dengan enam off taker (Parnaraya, Indofood, Eden Farm, Bisi, Wings, Ewindo) untuk pelaksanaan demontration plot.

“Target kita 1.000 hektar ini jangan sampai meleset dan saya kira perkembangan sudah berjalan dan bagus. Mengenai perkembangan lahan pertanian kalau bisa PUPR lahannya segera dituntaskan sehingga 1000 hektar bisa selesai akhir tahun,” ungkap Luhut dalam keterangannya, Minggu (29/8/2021).

Manajer Lapangan Food Estate Sumatera Utara Dr. Van Basten menyampaikan saat ini juga sedang dilaksanakan Musim Tanam Kedua (MT-2) di lahan 215 ha yang diikuti 68 KK dengan total luas 28.24 ha.

Partisipasi masayarakat pada MT-2 masih rendah karena masih terbatasnya infrastruktur, modal, kemampuan pengolahan tanah, serta kejelasan skema kerjasama dengan investor.

Selain itu, secara paralel juga sedang dilakukan pelaksanaan Sertifikasi lahan oleh Pemkab Humbahas dan Kantor Pertanahan serta penyiapan lahan untuk FE 785 ha.

Menko Luhut berharap Kementerian Pertanian melakukan layout penanaman dan pemetaan kesesuaian lahan FE Tahap II.

Kemudian, Kementerian ATR/BPN untuk melakukan percepatan penyelesaian KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang) dan Proses Sertifikasi bersama dengan Pemkab Humbahas dan Kementerian LHK untuk asistensi penyusunan dokumen Lingkungan, penyiapan FE Tahap II, dan proses ijin kerjasama penggunaan Kawasan hutan untuk jalan.

“Selanjutnya, Pemkab Humbahas melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait skema kerjasama dan land clearing di lahan 785 ha serta fasilitasi Timdu dan dokumen lingkungan untuk pembangunan jalan penghubung FE 215. Selain itu, perlu dilakukan percepatan penyusunan Perpres Food Estate,” tambah Menko Luhut.

 

Melibatkan Antropolog

Libatkan Banyak Pihak, Food Estate Sumsel Ciptakan Ekosistem Terintegrasi Berkelanjutan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kick Off Food Estate Petani Bela Negeri" Agrosolution di Pamulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat, 28 Mei 2021.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan jika Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian PUPR selalu mendukung pembangunan jaringan air irigasi di food estate serta memantau pengolahan lahannya.

“Posisi Kementan sesuai gugus tugas yang ada sepenuhnya membantu. Kita masih mengawal penuh area 215 hektar dan sudah berproses dan diolah ditanami. Selain itu, pelatihan bimtek secara intensif juga dilaksanakan di sana,” jelas dia.

Kemudian, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menyampaikan masalah sertifikasi tanah, layout, dan design harus jelas.

“Survey sedang dilaksanakan di 1.000 hektar tersebut. Proses KKPR yang diusulkan tidak masalah, namun perlu verifikasi kembali lokasinya, karena itu kalau kita mau detail, kita harus mencari koordinat banyak sekali. Barangkali Bupati perlu banyak melibatkan antropolog karena mereka yang mengerti bagaimana di lapangan dan tahu benar permasalahan dan tahu benar siapa yang dihubungi,” kata Menteri Sofyan.

Menko Luhut juga mendorong Bupati Humbang Hasundutan untuk mensosialisasikan pentingnya lahan food estate ini kepada masyarakat.

“Bupati humbanghas tolong betul-betul dengan rakyatnya dibicarakan mengenai lahan ini. Nanti Bupati juga kontak USU untuk antropolog agar mereka bekerja di sana. Jadi, sekarang 1000 hektar itu kita coba dulu sosialisasikan bersama tim antropolog, kemudian baru dilaporkan ke Presiden dan saya akan tinjau ke sana,” papar Menko Luhut.

 

Harus Jemput Bola

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Nani Hendiarti melaporkan terkait perkembangan proses Demonstration Plot oleh Off-taker, Perkembangan dan Tantangan Musim Tanam 2 (MT2) di Lahan 215 Ha, dan Progress Pembangunan Infrastruktur untuk Mencapai Target 1.000 Ha, serta Usulan Perpres Program Food Estate.

“Tim setiap minggu disana dan ada kerja sama dengan Bupati dan akademisi yang selalu memantau lapangan. Untuk Perpres yang diusulkan perlu ditinjau ulang, ada usulan perubahan dan masukkan,” kata Deputi Nani.

Menko Luhut menekankan progres cepat dalam pembangunan Food Estate ini. Selain itu, diharapkan kerjasama dari berbagai Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah agar bersinergi dalam program ini.

“Kita harus jemput bola, jangan tunggu-menunggu biar ini semua cepat selesai. Saya harap semuanya bisa dilaksanakan secepatnya, saya harap Oktober groundbreaking jalan dan saya titip kita kerja cepat dan rapi. Intinya struktur itu penting dan nanti saya mau ke sana untuk lihat progresnya setidaknya dekat 1000 hektar kita selesaikan,” tutup Menko Luhut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya