Ada Rumah Subsidi Mulai Rp 168 Juta di Cileungsi, Minat Beli?

Meski dalam kondisi pandemi, segmen hunian dengan kisaran harga mulai dari Rp 168 hinga Rp200 jutaan ini masih banyak dilirik oleh konsumen.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Sep 2021, 19:37 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021, 18:45 WIB
Potensi Pasar Properti 2020 Tidak Berubah Signifikan.
Ilustrasi potensi pasar properti 2020

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua tidak menghambat sejumlah pengembang untuk membangun dan memasarkan proyek perumahan baru.

Salah satunya Winland Development, yang kembali membesut proyek perumahan bertajuk Gardenia Cileungsi 2. Di atas lahan seluas 4 hektar, sebanyak 350 unit rumah dibangun di daerah Dayeuh, Klapanunggal, Cileungsi, Bogor.

Gardenia Cileungsi 2 mencakup 150 unit rumah subsidi, 200 unit rumah komersil, dan 23 unit ruko serta kios. Adapun konsep desain yang diusung mengadopsi gaya arsitektural modern minimalis dengan mengedepankan lingkungan asri nan nyaman.

Sebelumnya, Winland Development sukses mengembangkan Gardenia Cileungsi tahap satu di area seluas 4,6 hektar dan sebanyak 380 unit.

CEO Winland Development Candra Wiantono mengungkapkan, meski dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, tetapi segmen hunian dengan kisaran harga mulai dari Rp 168 hinga Rp200 jutaan ini masih banyak dilirik oleh konsumen. Buktinya, aktivitas pemasaran unit-unit rumah Gardenia Cileungsi 2 yang dilakukan oleh tim sales Winland Development, pada penghujung Agutus 2021 lalu terbilang sukses besar.

Dari total 150 rumah yang ditawarkan melalui skema Nomor Urut Pemesanan (NUP) saat gelaran pemilihan unit, sebanyak 130 unit bisa sold out dalam waktu dua hari. Melihat antusiasme masyarakat terhadap unit-unit rumah di Gardenia Cileungsi 2, pihak pengembang mengaku optimis bisa mengulang kesuksesan pemasaran Gardenia Cileungsi 1.

“Kami berkeyakinan tinggi dapat mengulang kesuksesan seperti pemasaran kami sebelumnya. Apalagi, saat ini kami dapat dukungan perbankan melalui Program Uang Muka (Down Payment/DP) hanya 1 persen, dengan suku bunga sangat rendah mulai 4,5 persen,” katanya, dikutip Sabtu (4/9/2021). 

Menurut Candra animo masyarakat yang cukup tinggi pada acara tersebut menunjukan bahwa kebutuhan rumah bagi MBR tidak terganggu oleh kondisi pandemi covid-19. Hal itu wajar, mengingat angka kesenjangan antara supply dan demand (backlog) rumah di Indonesia hingga saat ini masih terbilang besar, sekitar 11,7 juta unit per tahun 2020. 

Selain itu, berbagai macam stimulus pemerintah seperti kebijakan penghapusan Pajak Pertambahan Niliai (PPN) 10 persen, program subsidi, dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang cukup rendah juga turut menggairahkan pasar. Tak pelak bila trend positif pada segmen perumahan FLPP saat ini mampu memacu semangat para develover untuk terus berkarya.

“Hanya saja mendapatkan tantangan baru, dimana saat ini calon pembeli lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih hunian subsidi di bawah Rp200 juta,” imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Program FLPP

FOTO: Target Bantuan Rumah Subsidi 2021
Aktivitas pekerja saat menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Bantuan pembiayaan perumahan tahun anggaran 2021 terdiri dari empat program. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Gardenia Cileungsi merupakan kawasan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini Gardenia Cilengsi 2 sudah masuk dalam tahap pematangan lahan mencapai 95 persen.

Selanjutnya, akan segera dibangun infrastruktur (jalan dan saluran) bersamaan dengan pengerjaan struktur bangunan rumah sebanyak 150 unit secara serentak. Total pengembangan ditargetkan selesai Mei 2022 dan akan dilakukan serah terima unit pada Juli 2022.

“Untuk spesifikasi bangunan Gardenia Cileungsi 2 menggunakan dinding batako double wall, kusen kayu, atap baja ringan dan genteng beton flat, dengan lantai kramik,” terang Candra.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya