1 Miliar Orang Asia akan Masuk Masyarakat Kelas Menengah Dunia di 2030

Masyarakat kelas menengah, di mana pengeluaran per kapita antara USD 11 dan USD 110 per hari - berjumlah sekitar 3,75 miliar orang tahun ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Sep 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 13:00 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi
Gedung bertingkat mendominasi kawasan ibu kota Jakarta pada Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 1 miliar orang Asia akan masuk menjadi masyarakat kelas menengah global pada tahun 2030 mendatang.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/9/2021) hal itu diungkapkan dalam studi baru World Data Lab, yang memprediksi pandemi akan membuktikan hanya jeda sementara dalam pergeseran demografis besar ekonomi dunia.

Kelas menengah - yang termasuk keluarga di mana pengeluaran per kapita adalah antara USD 11 dan USD 110 per hari - berjumlah sekitar 3,75 miliar orang tahun ini, menurut World Data Lab.

Kelompok masyarakat kelas menengah tersebut diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun 2030 di India dan China.

Keduanya merupakan negara-negara terpadat, menambahkan sekitar tiga perempat miliar anggota keluarga di antara mereka.

Kontributor terbesar lainnya juga ada di Asia. Mereka termasuk negara-negara seperti Indonesia - diproyeksikan memiliki kelas menengah keempat terbesar di dunia pada tahun 2030.

Indonesia menyalip Rusia dan Jepang - dan Bangladesh, negara berpenduduk padat seukuran wilayah Iowa di AS, yang akan naik peringkat lebih cepat daripada negara lain.

Posisi Bangladesh di dunia sebagai negara dengan penduduk kelas menengah akan naik dari posisi 28 ke 11, menambah lebih dari 50 juta konsumen kelas menengah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Lebih dari Setengah Orang-orang Kelas Menengah di Dunia Ada di Negara Asia

FOTO: Thailand Perketat Penguncian COVID-19 di Ibu Kota Bangkok
Kendaraan berjalan di persimpangan Ratchaprasong pada hari pertama penguncian COVID-19 yang lebih ketat di Bangkok, Senin (12/7/2021). Thailand menerapkan lockdown untuk menekan laju penyebaran virus corona pada Senin, 12 Juli 2021 di Bangkok dan provinsi sekitarnya. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Negara-negara Asia sudah membentuk lebih dari setengah orang-orang kelas menengah di dunia, tetapi mereka hanya menyumbang 41 persen dari pengeluaran konsumen kelompok itu, menurut studi World Data Lab.

Jumlah ini juga diperkirakan bakal naik hingga melebihi 50 persen pada tahun 2032.

China, India, dan AS diproyeksikan akan mempertahankan peringkat tiga teratas sebagai negara dengan populasi kelas menengah terbesar, menurut World Data Lab.

Pertumbuhan penduduk yang lambat atau negatif di beberapa negara maju juga disebut akan menyebabkan menyusutnya kelas menengah di negara-negara seperti Jepang, Jerman, Italia, dan Polandia.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya