Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir bertekad dalam sisa waktu tiga tahun masa kepemimpinannya bakal memberikan kontribusi lebih besar kepada negara lewat BUMN.
Seperti diketahui, kontribusi BUMN kepada negara di 2020 mencapai Rp375 triliun, terdiri dari dividen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca Juga
Sementara dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang BUMN juga sudah berkontribusi kepada negara dengan sumbangsih sebesar Rp3.295 triliun. Di mana itu terdiri juga dari dividen dan PNBP.
Advertisement
"Saya rasa ini sangat signifikan dan kita terus berupaya di tahun 2022, 2023 dan 2024 kita upayakan ada peningkatan paling tidak. Juga untuk 2021 mungkin stagnan dulu tapi kedepannya kita coba ada peningkatan," kata Erick Thohir dalam Talkshow Bangkit Bersama, Selasa (28/9).
Mantan Bos Inter Milan itu memahami, pada saat sekarang negara membutuhkan alternatif juga pemasukan lain dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, dirinya bertekad untuk memberikan kontribusi lebih kepada negaram
"Karena kita tahu bahwa banyak sekali program pemerintah memerlukan dana ya untuk membantu tadi rakyatnya kesulitan ataupun investasi daripada pasca Covid itu sendiri," jelas dia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontribusi BUMN
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut bahwa BUMN memberikan kontribusi Rp3.290 triliun kepada negara selama 10 tahun terakhir. Kontribusi tersebut dalam bentuk pajak, deviden dan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).
"Memang benar BUMN 10 tahun terakhir telah berkontribusi Rp3.290 triliun kepada negara yang berupa pajak, dividen, PNBP, dan lain-lain," katanya dalam konferensi pers virtual,  Jumat (3/9).
Jumlah tersebut kata Erick Thohir, sangat membantu bagi negara. Namun tentunya belum bisa dikategorikan cukup. "Tentu ini sangat membantu negara dalam menjalankan program-program untuk rakyatnya. Tapi apakah itu cukup? Tidak," katanya.
Oleh karena itu, di masa pandemi ini, Kementerian BUMN menyadari banyak langkah yang harus diperbaiki. Transformasi tak bisa lagi dielakkan, BUMN harus melakukan perubahan. Termasuk bekerja sama dengan UMKM agar lebih dekat dengan rakyat.
"Sejak krisis ini terjadi, kami BUMN dari pada menunjuk bahwa itu harus diperbaiki, di sini harus diperbaiki, tapi kita menunjuk diri kita sendiri," jelasnya.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement