Pemerintah Ingin Urban Farming Jadi Kawasan Agrowisata Demi Masyarakat Sejahtera

Tren urban farming di Kota Bandung menjadi inisiatif baru yang dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan lahan terbatas di pemukiman.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2021, 18:13 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 17:35 WIB
Urban Faming di Kota Bandung
Tren urban Faming di Kota Bandung dinilai dapat memberikan dampak yang besr bagi masyarakat sekitar (Foto: Kementerian Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi agrowisata urban farming di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, didampingi Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Pemerintah mengapresiasi adanya inisiatif masyarakat dalam memanfaatkan lahan terbatas di kawasan pemukiman menjadi kebun mini. Urban farming telah menjadi tren bagi masyarakat perkotaan, termasuk juga bagi warga di Kota Bandung. 

Selain cocok bagi warga perkotaan yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam, urban farming dinilai mampu menjadi salah satu strategi untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat dan membentuk ketahanan pangan.

Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, masyarakat menyulapnya menjadi kebun mini yang dapat ditanami berbagai macam hortikultura seperti sayuran, buah, dan tanaman hias.

Kawasan agrowisata urban farming dibangun di atas Sungai Cipedes di antara pemukiman warga. Di masa seperti ini, urban farming berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah setempat sehingga tidak selalu mengandalkan pangan dari daerah lain.

Melihat inovasi ini, masyarakat tentunya perlu memiliki tingkat kepedulian yang sama agar program ini dapat berhasil. Terlebih lagi dari pihak stakeholder juga memiliki peran untuk terus mengembangkan inisiatif tersebut.

Diharapkan ke depannya, urban farming di Kelurahan Pajajaran ini akan terus dikembangkan menjadi kawasan agrowisata yang menarik. Tak hanya itu, pemerintah menyarankan untuk melakukan kolaborasi dengan stakeholder agar dapat memberikan dampak lebih luas.

 

 

Program Pelaksanaan Vaksinasi

Pemerintah Dorong Urban Farming Menjadi Kawasan Agrowisata Guna Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi Agrowisata Urban Farming di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/09), didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Selain mengunjungi Kawasan Agrowisata Urban Farming, rombongan juga turut meninjau penyelenggaraan sentra vaksinasi di Masjid Al-Jabbar, Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari “Gerakan Vaksinasi Dosis Kedua Dewan Ketahanan Nasional”.

“Hal ini sangat penting, mengingat vaksinasi sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan untuk mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity),” papar Ma’ruf Amin dalam kunjungannya.

Vaksinasi yang dilaksanakan di area Masjid Al-Jabbar ini menyasar sekitar 10.409 akseptor dari segala usia yang meliputi para pekerja industri, pekerja konstruksi Masjid Al-Jabbar, pelajar beserta keluarga, serta masyarakat sekitar. 

Target harian yang ingin dicapai adalah sekitar 1.300 orang dan telah dilaksanakannya dosis kedua dari 23-29 September 2021. Jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan Sinopharm.

Terdapat 59 orang vaksinator yang bertugas dan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Perawat Jabar, IDI Jabar, Apoteker Jabar, serta didukung oleh 47 relawan (pramuka dan organisasi kemasyarakatan Jabar) serta didukung oleh 16 orang dari panitia Dewan Ketahanan Nasional.

“Pemerintah mengapresiasi setiap warga yang turut serta menyukseskan program percepatan vaksinasi. Diharapkan ini dapat menjadi kunci keberhasilan kita dalam menangani pandemi COVID-19,” ujar Susiwijono.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya