Cara Dapat Diskon Tambah Daya Listrik PLN Hanya Bayar Rp 202.100

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memberikan Diskon Tambah Daya Super Dahsyat hanya dengan membayar Rp 202.100. Promo Listrik PLN ini berlaku hanya sampai dengan 31 Oktober 2021.

Hingga saat ini, 40 ribu pelanggan dilaporkan telah mengakses promo yang dihadirkan dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional itu.

“Kami melihat antusiasme pelanggan sangat besar. Catatan kami di berbagai daerah program ini disambut hangat. Berdasarkan pemetaan, antusias pelanggan untuk mengikuti promo listrik "Super Dahsyat" terekam di 10 wilayah dari total 22 wilayah yang dipetakan PLN," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi, Selasa 912/10/2021).

Menurutnya, program tambah daya ini penting dalam mendorong pemulihan ekonomi melalui penggunaan listrik secara produktif pasca-pandemi Covid-19.

Agung menyebut promo listrik "Super Dahsyat" lebih mudah diakses berkat kehadiran PLN Mobile yang memberikan solusi pelayanan.

Bagi pelanggan yang ingin mengakses promo tersebut, bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile.

Setelah masuk pada aplikasi tersebut, pelanggan bisa mengakses promo tersebut dengan metode redeem kode promo. Cukup menuliskan promo HLN76 pada pilihan menu Redeem yang tersedia dalam aplikasi.

Harga spesial promo listrik ini, berlaku untuk biaya penyambungan layanan tambah daya bagi konsumen tegangan rendah 1 phasa 450 VA sampai dengan 4.400 VA untuk semua golongan tarif yang mengajukan permohonan penambahan daya akhir sampai dengan daya 5.500 VA.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi ini, Agung menyadari esensi energi listrik yang menjadi kebutuhan utama pelanggan. Oleh karena itu, PLN memberikan kemudahan dalam bentuk kecepatan dan harga yang terjangkau.

Misalnya, Untuk penambahan daya dari 1.300 VA menjadi 5.500 VA sebelumnya dikenakan biaya 4.069.800, kini hanya Rp 202.100.

“PLN masih membuka kesempatan untuk pelanggan mengikuti dan manfaatkan promo listrik Super Dahsyat. Semoga promo tambah daya ini mendukung menggeliatnya ekonomi kerakyatan di Indonesia,” jelasnya.