Liputan6.com, Jakarta - Festival ekonomi syariah atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) mampu membukukan kesepakatan bisnis Rp 7,81 triliun. Kesepakatan bisnis ini dari penyelenggaran festival syariah (Fesyar) di tiga wilayah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, festival syariah Indonesia Timur dipusatkan di Gorontalo, kemudian festival syariah wilayah Sumatera dipusatkan di Riau. Sedangkan festival syariah Jawa dipusatkan di daerah Jawa Timur.
“Begitu banyak capaian yakni rangkaian kegiatan webinar nasional dan internasional, business matching, showcase international, dan eksibisi berjalan sukses. Sampai Oktober, diikuti lebih dari 151 ribu peserta dengan kesepakatan bisnis Rp 7,81 triliun. Termasuk, hasil lelang wakaf produktif," kata Perry dalam laporan pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021, Rabu (27/10/2021).
Advertisement
Perry menjelaskan kegiatan ISEF ke-8 ini akan berlangsung dari 25 Oktober 2021 sampai dengan 30 Oktober 2021, bertaraf nasional dan internasional. Sebagian besar perhelatan ISEF untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, di antaranya mukernas herbitren, perluasan sertifikasi halal, halal lifestyle, hingga forum wisata internasional.
Sementara di bidang ekonomi keuangan syariah dilaksanakan kegiatan islamic finance conference hingga islamic economics education summit.
"Alhamdulillah semakin banyak lembaga, asosiasi, dan berbagai pihak nasional maupun internasional turut berjamaah, berjamaah dalam mensukseskan ini. Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh 16 anggota KNEKS (komite nasional ekonomi dan keuangan syariah)" pungkas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wapres Optimis Indonesia Jadi Pemain Kunci Kuangan Syariah Dunia
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan, Indonesia masuk dalam jajaran lima besar negara dengan aset keuangan syariah terbesar di dunia. Posisi tersebut sangat bisa ditingkatkan hingga Indonesia mampu menjadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia.
"Kita meyakini posisi Indonesia masih sangat mungkin untuk meningkat lagi, bahkan menjadi pemain kunci industri keuangan syariah dunia," kata Maruf Amin dalam Peringatan Hari Santri dan Peluncuran Logo MES, Jakarta, Jumat (22/10/2021).
Menurut laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020, Indonesia masuk lima besar dari 135 negara berdasarkan nilai asetnya yang mencapai USD 3 miliar, di bawah Arab Saudi (USD 17 miliar), Iran (USD 14 miliar), Malaysia (USD 10 miliar), dan Persatuan Emirat Arab (USD 3 miliar).
"Komitmen untuk memperkuat pembangunan ekonomi syariah di Indonesia perlu terus kita perkuat dan kita teguhkan dengan kaum santri sebagai bagian penting dari Masyarakat Ekonomi Syariah," kata Maruf Amin.
Advertisement