Liputan6.com, Jakarta - Festival belanja online 11.11 akan berlangsung besok 11 November 2022. Akan banyak diskon yang ditawarkan oleh toko-toko e-commerce dalam festival yang berlangung setiap tahun ini.
Namun hati-hati, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengimbau masyarakat untuk hati-hati saat belanja online. Jangan terlalu tergiur dengan diskon yang ditawarkan.
Baca Juga
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menjelaskan, saat ini marak penipuan berkedok online shop yang mengatasnamakan Bea Cukai.
Advertisement
Sudah ada 311 kasus penipuan yang memakai modus online shop. Adapun total 659 laporan atas penipuan yang mengatasnamakan Bea dan Cukai yang diterima DJBC pada September lalu.
“Masyarakat tetap harus waspada! Iming-iming barang bagus dengan harga murah justru sering dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab dalam meraup keuntungan pribadi,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Pasalnya, berbagai platform online shop beserta penjualnya memanfaatkan tanggal kembar, seperti 11.11, untuk memberikan promo dan diskon besar-besaran.
Oleh karena itu, Hatta mengimbau masyarakat untuk berbelanja di online shop resmi, sehingga transaksi relatif lebih aman. Selain itu, perlu waspada juga jika ada orang mengaku dari pihak Bea dan Cukai.
Penipu berkedok online shop yang mengatasnamakan Bea dan Cukai seringkali meminta korban untuk mentransfer uang, dan jika menolak korban diancam barangnya akan ditahan.
Dia menerangkan pihak DJBC tidak pernah menghubungi pemilik barang untuk menagih bea masuk dan pajak. Petugas juga tidak meminta pembayaran bea ke nomor rekening pribadi, melainkan memakai kode billing negara.
“Jika pelaku tidak dapat menunjukkan nomor resi, sehingga barang tidak bisa dilacak, bisa dipastikan ini adalah modus penipuan,” kata Hatta.
Transaksi Digital Capai Rp 108,54 Triliun, E-Commerce Perkuat Ekosistem
Nilai transaksi ekonomi digital di lokal pasar (e-commerce) pada kuartal I-2022 senilai Rp108,54 triliun atau naik 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Hal ini berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Peningkatkan nilai transaksi ini merefleksikan tingginya minat konsumen terhadap layanan e-commerce. Untuk merespons dinamika perilaku konsumen, perusahaan e-commerce mengintegrasikan kanal online dan offline di ekosistem lokapasar.
Blibli, misalnya, menyodorkan omnichannel terpadu yang mengkreasikan fleksibilitas berbelanja di toko online dan gerai fisik. David Michum, Senior VP O2O Blibli, menjabarkan solusi omnichannel yang disediakan Blibli ini menciptakan suatu fleksibilitas kepada konsumen untuk berbelanja secara online maupun offline.
“Pelayanan di omnichannel Blibli ini memudahkan konsumen untuk bertransaksi dan berbelanja sesuai kebutuhannya, konsumen cukup mengaksesnya dalam satu platform karena Blibli terintegrasi dengan tiket.com dan jaringan supermarket Ranch Market,” ujar Senior VP O2O Blibli David Michum, dalam Virtual Limited Media Gathering pada Kamis (6/10/2022).
David menjelaskan pengembangan omnichannel yang mengintegrasikan ekosistem digital dan konvesional itu telah diimplementasikan Blibli sejak tahun 2015 dengan merilis fitur Blibli InStore. Fitur ini mengintegrasikan saluran pembayaran online untuk transaksi di di gerai-gerai offline para mitranya.
Pada tahun 2018, Blibli meluncurkan Click&Collect yang memungkinkan konsumen untuk belanja online di Blibli tanpa harus menunggu kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan konsumen, Fitur ini merespons perilaku konsumen yang gemar berbelanja di platform online dan offline.
Sebab, Click&Collect ini menyedaiakan layanan kepada konsumen untuk membeli produk secara online di situs atau aplikasi Blibli, yang kemudian mengambil pesanannya itu di gerai fisik.
Advertisement
Integrasi Ekosistem
Tak berhenti di situ, Blibli mengintegrasikan ekosistem dengan jaringan supermarket Ranch Market Group dan Ranch Market Official Store pasca mengakuisi jaringan supermarket di bawah PT Supra Boga Lestari Tbk di 2021.
“Omnichannel merupakan strategi Blibli.com untuk menyediakan service excellent yang berkelanjutan kepada para konsumen yang berbelanja di kanal digital dan offline,” ujar David.
Penambahan omnichannel Blibli ini semakin memperluas kemitraan dengan para mitra bisnis serta memperkuat pelayanan konsumen. Per Juli 2022, Blibli memiliki lebih dari 9.500 merchant di Blibli InStore, 12.000 pick up point Click&Collect, dan Blibli Mitra yang menghadirkan solusi bisnis digital terpadu bagi lebih dari 100 ribu mitra di 34 provinsi.
Guna menghadirkan service excellent, Blibli menyediakan beragam layanan dan kanal pelayanan konsumen, diantaranya jaminan 100 persen produk orisinal, pengiriman 2 Jam Sampai, Trade-In, dan asuransi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan serta pusat layanan konsumen di situs, WhatsApp, e-mail dan lainnya.
Blibli, lanjut David, juga mengintegrasikan program loyalty reward dalam satu platform. “Loyalty reward berupa poin kepada konsumen yang bertransaksi di Blibli atau Tiket.com itu bisa diakses di multi platform yang terintegrasi di eksositem Blibli dan Tiket.com,” ungkap David.
Omnichannel ini diharapkan menjadi solusi terintegrasi yang berdampak positif terhadap pelayanan konsumen dan mitra bisnis, semisal peritel skala kecil serta penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan prinsipal brand.
“Kami berharap semua konsumen yang puas terhadap service excellent yang disediakan itu bisa menjadi duta atau ambassador Blibli untuk menceritakan pengalaman terbaiknya berbelanja di Blibli. Ke depannya, kami akan menambah fitur omnichannel lainnya,” tutur David.