Internet dan Blockchain Bakal Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

Penyediaan lapangan pekerjaan di masa depan tidak akan bisa lepas dari peran internet dan Blockchain.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2021, 16:50 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 16:50 WIB
20160825-Gita-Wirjawan
Gita Wirjawan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai, penyediaan lapangan pekerjaan di masa depan tidak akan bisa lepas dari peran internet dan Blockchain. Kedua teknologi tersebut diperkirakan bakal memberikan banyak lapangan kerja, bahkan untuk sektor-sektor yang kini belum menjamah digitalisasi.

"Jadinya siapapun yang bisa mengikuti proses perkembangan, apakah itu internet atau Blockchain, itu akan diberkahi dengan lapangan kerja. Dan itu enggak lepas dari sektor yang kental dengan IT, tapi sektor apapun," ujar Gita Wirjawan dalam sesi webinar, Senin (8/11/2021).

Gita memandang, saat ini masih banyak sektor industri yang belum terdisrupsi digitalisasi. Sebagai contoh, ia menyebut sektor pertanian yang memberikan sumbangan besar terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Yang paling gede yang belum terdisrupsi itu pertanian. Itu kurang lebih 14 persen dari PDB kita, dolarnya kurang lebih USD 150 miliar. Itu sudah hampir Rp 2.000 triliun. Nah ini tinggal ditempel dengan digitalisasi, disrupsinya semakin gede, job creation-nya semakin gede," ungkapnya.

Sektor lain yang tak kalah penting yakni pariwisata. Terlebih setelah tak berdaya selama lebih dari 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19.

"Ini paling murah (ongkosnya) untuk membuahkan lapangan kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pariwisata yang paling murah dibandingkan dengan manufaktur. Menurut gua ini yang paling akan dinamis ke depan. Apalagi kalau ditempel lebih banyak dengan digitalisasi," tutur Gita.

 

Pendidikan dan Kesehatan

Ilustrasi Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Selain itu, ada juga sektor pendidikan dan kesehatan. Keduanya memiliki porsi 4-5 persen dari PDB, denga sumbangan mencapai USD 50 miliar atau sekitar Rp 700 triliun.

Menurut Gita, seluruh sektor tersebut akan sangat potensial bila turut memanfaatkan teknologi digital seperti internet dan Blockchain.

"Semakin kita mengajar diri kita sendiri untuk melakukan digitalisasi, apalagi nanti aplikasi Blockchain untuk sektor-sektor seperti ini, growth-nya gila ini, antara 60-120 persen per tahun. Enggak mungkin ini enggak butuh tenaga kerja," urainya.

"Jadinya kita mau enggak mau harus melakukan adaptasi digitalisasi, adaptasi apapun supaya kita lebih relevan. Semakin kita lebih relevan itu semakin gampang kita cari kerjaan," tegas Gita.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya