Waspada, Ada Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di 43 Kota Jawa dan Bali

Sebanyak 43 kabupaten dan kota dari 128 kabupaten dan kota mengalami tren kenaikan kasus Covid-19, termasuk DKI Jakarta.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 16:20 WIB
FOTO: Mobil Vaksinasi COVID-19 Keliling Jemput Bola di RPTRA Bunga Rampai
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling untuk warga Kelurahan Malaka Jaya di RPTRA Bunga Rampai, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksinasi COVID-19 keliling diberikan untuk anak-anak dan dewasa usia 12-59 tahun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjdaitan, mencatat masih adanya tren kenaikan kasus positif Covid-19 di Jawa dan Bali. Utamanya terjadi pada 43 kabupaten dan kota dari 128 kabupaten dan kota, atau 33,6 persen dalam 7 hari terakhir, termasuk DKI Jakarta.

"Kami akan mengumpulkan 43 kabupaten dan kota di Jawa Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam sesi teleconference, Senin (8/11/2021).

"Dan di Jakarta, di Jakarta Utara-Barat-Timur-Selatan itu hampir semua trennya ada naik. Jadi saya mohon kita semua hati-hati melihat ini," sebut dia.

Luhut menyampaikan, relaksasi PPKM yang dilakukan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir turut berdampak terhadap kenaikan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi hingga di atas garis batas (baseline).

"Peningkatan ini harus diwaspadai, karena masih ada 34 persen kabupaten/kota di Jawa Bali yang mobilitasnya cukup tinggi namun tingkat vaksinasinya belum mencapai target," serunya.

Seiring dengan pelaksanaan relaksasi PPKM yang dilakukan diberbagai sektor, dia mengingatkan, disiplin protokol kesehatan menjadi kunci bagi kasus tetap terkendali.

"Untuk itu, kami terus menurunkan tim untuk melihat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan yang dijalankan utamanya di area publik," pungkas Luhut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PPKM Diperpanjang, 5 Provinsi di Luar Jawa Bali Masuk Level 1

Anak Usia 12-17 Tahun Jalani Valsinasi di RPTRA Pulo Besar
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak dalam program Vaksinasi Keliling di RPTRA Pulo Besar, Sunter Jaya, Jakarta, Selasa (12/7/2021). Kementerian Kesehatan mengalokasi 20 juta dosis vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun yang diberikan secara bertahap (merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan dari 27 provinsi di luar Jawa-Bali sudah tidak ada yang berada di level 4 dan 3. Melainkan 22 Provinsi di level 2 dan 5 provinsi di level 1 pada masa PPKM kali ini.

“Dari 27 provinsi luar Jawa-Bali tidak ada yang di level 4 kemudian tidak ada di level 3, kita bicara provinsi dan 22 provinsi di level 2 dan 5 provinsi di level 1,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers PPKM Level, Senin (8/11/2021).

Sama halnya dengan provinsi, untuk Kabupaten kota di luar Jawa-Bali juga tidak ada yang di level 4. Namun beralih ke level 3, 2 dan 1, misalnya untuk level 1 terdapat 151 kabupaten kota dan level 2 terdapat 231 kabupaten kota, dan 4 kabupaten kota masih di level 3.

Sementara itu, dari segi vaksinasi baru 6 provinsi yang di atas nasional yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kaltara, Kaltim, NTB dan Sulawesi Utara. Sementara provinsi lain capaiannya masih dibawah nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya