Pandemi Terkendali, Luhut Optimis Ekonomi Kuartal IV 2021 Tumbuh 5 Persen Lebih

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menilai penyebaran pandemi Covid-19 semakin terkendali lewat penerapan kebijakan PPKM yang kini telah direlaksasi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2021, 16:21 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 16:21 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers evaluasi perpanjangan PPKM level.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers evaluasi perpanjangan PPKM level.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai penyebaran pandemi Covid-19 semakin terkendali lewat penerapan kebijakan PPKM yang kini telah direlaksasi. Itu tergambar lewat capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 yang berada pada kisaran 3,51 persen.

"Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan (kuartal) III sebesar 3,5 persen lebih tinggi dari perkiraan awal kami sebelum PPKM diterapkan," ujar Luhut dalam sesi teleconference, Senin (8/11/2021).

Selain itu, dia juga melihat dampak PPKM Jawa-Bali terhadap penurunan konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri lengolahan lebih rendah dibandingkan dengan periode PSBB serta pulih lebih cepat.

Oleh karenanya, Luhut pun optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2021 dapat terus membaik dan bisa lebih dari 5 persen.

"Kami memperkirakan pemulihan ekonomi ini baru sepenuhnya akan terlihat pada triwulan IV, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih tinggi dari 5 persen pada triwulan IV nanti," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemulihan Ekonomi

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers tentang evaluasi PPKM.

Menurut dia, momentum pemulihan ekonomi yang sudah cukup baik semustinya harus terus dijaga. Terlebih pada akhir tahun nanti akan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang kerap menciptakan peningkatan mobilitas masyarakat.

"Belajar pada pengalaman sebelumnya, kenaikan kasus akibat periode Nataru tahun lalu menyebabkan tingkat keyakinan konsumen menurun dan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 tertahan," ujar dia.

"Untuk itu kehati-hatian dalam menghadapi Nataru harus menjadi prioritas bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya