Intip Kesiapan Transportasi di Bali Jelang KTT G20 di 2022

Kemenhub melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif untuk tempat parkir pesawat para delegasi KTT G20.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Nov 2021, 08:56 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 08:56 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengikuti Rapat Koordinasi kesiapan Presidensi Indonesia di KTT G-20, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Bali, Kamis (25/11/2021).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah langkah menjaga kelancaran konektivitas dan aksesibilitas transportasi pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-20. Rencananya ajang ini akan berlangsung di Bali pada 2022.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengikuti Rapat Koordinasi kesiapan Presidensi Indonesia di KTT G-20, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Bali, Kamis (25/11/2021).

Sejumlah langkah yang tengah disiapkan antara lain, menyiapkan Bandara Internasional Ngurah Rai, pengadaan bus listrik dan stasiun pengisian daya (charging station), pengadaan Halte Trans Metro Dewata, dan manajemen rekayasa lalu lintas di Bali.

Bahkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dinilai telah memiliki kapasitas yang memadai mengenai kesiapan bandara untuk kedatangan para delegasi.

Namun, Kemenhub tetap melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif untuk tempat parkir pesawat para delegasi, yaitu bandara internasional yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lombok, dan Makassar.

Saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memiliki panjang runway 3000 x 45 meter, dua appron di utara dan selatan yang dapat menampung 1 pesawat wide big body, 12 pesawat wide body, 50 pesawat narrow body, dan 2 helikopter.

Bandara ini juga memiliki terminal penumpang seluas 2.872 m2 dengan dilengkapi 20 konter imigrasi dan 8 konter bea cukai, serta fasilitas ruang tunggu berukuran 8.897 m2.

Di sektor darat, Kemenhub bersama Korlantas Polri juga mempersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas, misalnya yaitu: pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan operasional angkutan barang di 10 ruas jalan dari bandara menuju lokasi acara, serta pemberlakuan satu arah (one way) di beberapa ruas jalan di Bali.

Selain itu, menyiapkan bus listrik melalui skema Buy The Service (BTS) dan shuttle bus dari bandara ke lokasi acara di Nusa Dua, Bali.

 

Infrastruktur

Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengikuti Rapat Koordinasi kesiapan Presidensi Indonesia di KTT G-20, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Bali.
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengikuti Rapat Koordinasi kesiapan Presidensi Indonesia di KTT G-20, yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Bali. (Dok Kemenhub)

Sejumlah infrastruktur transportasi dari dan ke Bali juga tengah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT G-20, diantaranya yakni: pengembangan terminal wisata Pelabuhan Labuan Bajo, pengembangan Bandara Komodo, revitalisasi Bandara Halim Perdanakusumahi.

Serta, peningkatan layanan di Bandara Internasional Soekarno Hatta mulai tahapan pengecekan kesehatan, imigrasi, custom clearance, dan pengantaran delegasi menuju akomodasi masing-masing.

Kemenhub juga akan memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di simpul transportasi, meliputi ruangan untuk pengecekan tes PCR, mitigasi kasus positif Covid-19, kebijakan isolasi, dan sejumlah langkah antisipatif lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya