Tak Ada Jadwal dan Rute Penerbangan Terganggu Erupsi Gunung Semeru

AirNav Indonesia melakukan sejumlah langkah antisipasi jika erupsi Gunung Semeru berlanjut.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Des 2021, 13:28 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 13:28 WIB
Penampakan Terkini Gunung Semeru
Gunung Semeru menjulang sehari setelah erupsi di atas desa Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (17/1/2021). Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta AirNav Indonesia memastikan tidak ada penerbangan yang terdampak akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 kemarin. Dengan demikian tak ada dampak signifikan bagi penerbangan yang melewati gunung ini.

Tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan, baik di Cabang Surabaya, Denpasar, Jember, Banyuwangi, Malang, Semarang, Yogyakarta maupun Solo.

"Tidak ada rute penerbangan yang terdampak sebaran abu vulkanik dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Semeru," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, Minggu (5/12/2021).

Kendati begitu, AirNav Indonesia melakukan sejumlah langkah antisipasi jika terjadi erupsi lanjutan. Pertama, berkoordinasi antar wilayah Flight Information Region (FIR) Ujung Pandang dan Jakarta untuk sementara tidak menggunakan rute W33 di sebelah selatan Surabaya.

Kemudian berkoordinasi dengan penyelenggara bandar udara di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk terus melakukan update hasil Paper Test yang dapat mengidentifikasi intensitas sebaran abu vulkanik di lokasi masing-masing.

Dan mengarahkan pesawat yang terbang pada rute di atas Gunung Semeru untuk terbang melewati rute di sebelah utara Pulau Jawa.

"AirNav terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga jika terdapat update informasi dampak erupsi Semeru yang berpotensi mempengaruhi operasional penerbangan," tulisnya.

"AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan semua penerbangan dapat terhindar dari sebaran abu Semeru," tutup keterangan itu.

 

Gunung Semeru Meletus, Stok BBM dan LPG Dijamin Aman

Pertamina Patra Niaga di wilayah Jatimbalinus memastikan ketahanan stok dan penyaluran BBM dan LPG tetap terjaga di tengah kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Pertamina Patra Niaga di wilayah Jatimbalinus memastikan ketahanan stok dan penyaluran BBM dan LPG tetap terjaga di tengah kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Pertamina Patra Niaga di wilayah Jatimbalinus memastikan ketahanan stok dan penyaluran BBM dan LPG tetap terjaga di tengah kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Hal ini diungkapkan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani.

Dia menyebutkan jika di Kabupaten Lumajang, terdapat 17 SPBU dan 12 Agen LPG PSO (Subsidi) yang saat ini tetap beroperasi.

Sementara itu, di wilayah terdampak gunung semeru meletus terdapat lembaga penyalur terdekat yaitu SPBU 54.673.10 yang berada di Kecamatan Pronojiwo atau 14 kilometer dari Puncak Semeru.

"Namun dikarenakan jembatan Gladak Perak terputus maka SPBU tersebut akan dialihkan supply melalui Integrated Terminal Surabaya dari sebelumnya melalui Fuel Terminal Malang," ungkap dia dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (5/12/2021).

Deden menambahkan bahwa Pertashop di desa terdekat yaitu Sumberurip, Sumberwuluh, Penanggal dan Kloposawit terpantau tetap beroperasi.

Namun juga akan dialihkan supply dari Fuel Terminal Malang ke Integrated Terminal Surabaya.

 

Stok LPG

Kondisi Warga Pasca Erupsi Gunung Semeru
Seorang warga berjalan melewati sepeda motor para pengungsi yang diselimuti abu vulkanik pasca erupsi Gunung Semeru di desa Sumberurip, Lumajang (4/12/2021). Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar melaporkan ada satu orang yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. (AFP/Juni Kriswanto)

Selain BBM, penyaluran LPG di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari saat ini dipastikan stok terpantau aman.

"Namun juga akan ada pengalihan supply dari SPPBE dari sebelumnya di wilayah Kabupaten Lumajang ke SPPBE di Kabupaten Malang dengan rata-rata penyaluran 40.000 tabung per bulan," ujar Deden.

Pertamina Patra Niaga juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti BPBD dan Kepolisian untuk kelancaran operasi di lapangan serta bantuan lainnya.

"Kami akan terus mengevaluasi dan memberikan kabar terbaru terkait operasional di lapangan. Masyarakat tidak perlu panik karena kami berkomitmen untuk mendistribusikan energi hingga ke seluruh wilayah," pungkas Deden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya