Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berupaya menekan emisi karbon Indonesia melalui perusahaan-perusahaan plat merah. Pengurangan emisi karbon ini menjadi di antara upaya Erick untuk menghijaukan Indonesia.
Seperti halnya di Holding Perkebunan Nusantara, yakni PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/PTPN. Perusahaan tersebut terus menekan penggunaan emisi karbon melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan Biomassa.
Baca Juga
Timnas Indonesia Menang Lawan Arab Saudi, Erick Thohir: Berkat Introspeksi Pemain dan Shin Tae-yong
Erick Thohir Tetap Berencana Evaluasi Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong Meski Sukses Gasak Arab Saudi 2-0 dan Naik ke Posisi 3
Brace ke Gawang Arab Saudi Jadi Pembuktian Marselino Ferdinan di Timnas Indonesia
"Komitmen perusahaan dalam menekan emisi karbon diperlihatkan dengan implementasi dekarbonisasi melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan Biomassa dengan total kapasitas sebesar 321 MW. Sekaligus dalam rangka pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT)," terang Erick, Rabu (29/12)
Advertisement
Emisi karbon sendiri menjadi kontributor utama dalam perubahan iklim melalui pembentukan efek rumah kaca. Seperti diketahui, emisi gas yang berlebihan dapat menyebabkan pemanasan global atau efek rumah kaca hingga mengakibatkan peningkatan suhu di bumi naik secara signifikan.
PTPN, melalui anak perusahaannya, PTPN V berupaya memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (green energy) sebagai bagian dalam mendukung program pemerintah menekan emisi karbon menuju Net Zero Emissions (NZE). Selain itu, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sendiri bisa memberikan manfaat besar bagi perusahaan, mulai dari pengurangan emisi gas metana dan karbon, pengurangan konsumsi listrik berbasis fosil serta memaksimalkan pendapatan perusahaan.
Tak cukup disitu, dalam mencapai target NZE, Erick pun mencanangkan gerakan BUMN Hijaukan Indonesia dengan melakukan penanaman 111.000 pohon di seluruh Indonesia. Erick mengharapkan, penanaman pohon ini dapat menjadikan udara Indonesia lebih baik dan bersih sehingga dapat membantu pencapaian target emisi nol karbon di tahun 2060.
"Oleh karena itu, Kementerian BUMN sebagai pembantu presiden ingin mendorong percepatannya melalui 111 ribu pohon yang akan ditanam ke depannya," ujar Erick.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Fokus Utama
Langkah besar Erick memimpin kementeriannya ini juga selaras dengan tiga fokus utama yang akan dibahas Indonesia dalam KTT G20 2022 di Bali.
Dimana Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga hal, penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.
Indonesia juga telah menandatangani Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim. Perjanjian Paris merupakan kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim, dimana komitmen negara-negara dinyatakan melalui Nationally Determined Contribution (NDC) untuk periode 2020-2030.
"Seluruh BUMN mendukung transisi Indonesia menuju emisi nol bersih, karena hal ini akan memberi manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan," pungkas Erick.
Advertisement