Jadi Ladang Pungli, Truk ODOL Tak Akan Pernah Hilang

Pengamat menyoroti keberadaan kendaraan berlebih muatan seperti truk ODOL (over dimension overload) yang masih ramai berkeliaran di jalan raya perkotaan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Jan 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2022, 21:00 WIB
Truk kelebihan muatan atau Overdimension and Overload (odol) melintas di jalan tol. (Istimewa)
Truk kelebihan muatan atau Overdimension and Overload (odol) melintas di jalan tol. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyoroti keberadaan kendaraan berlebih muatan seperti truk ODOL (over dimension overload) yang masih ramai berkeliaran di jalan raya perkotaan.

Menurut dia, penindakan tidak tegas dan cenderung abai dari aparat berwenang, dalam hal ini polisi satuan lalu lintas (satlantas) di daerah jadi penyebab utama.

"Temuan saya, kalo diajak operasi bersama di jembatan timbang, yang di lapangan lapor pada pimpinanya, perlu ditilang atau tidak. Kebanyakan dilarang pimpiannan untuk menilang," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu (30/1/2022).

"Temuan malah jadi rejeki oknum Kasatlantas di daerah," singgung Djoko.

Djoko pun sanksi keberadaan truk ODOL bisa dihilangkan. Sebab, itu sudah jadi lahan basah bagi para penegak hukum di lapangan.

"Makanya, tidak akan pernah hilang truk over dimensi berkeliaran di jalan raya. Dibiarkan menjadi ladang pungli oknum aparat penegak hukum," tegas dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Soroti Kecelakaan Balikpapan

Kecelakaan Rapak Balikpapan
Kecelakaan maut terjadi di turunan Muara Rapak, Balikpapan Utara.

Sebagai akibat, Djoko menyoroti kecelakaan maut yang kembali terjadi di turunan perempatan Muara Rapak, Balikpapan Utara beberapa waktu lalu.

Pada insiden yang terjadi sekitar pukul 06.15 Jumat (21/1/2022) pagi ini, terlihat sebuah truk tronton bermuatan kontainer melaju kencang di turunan tanpa rem. Pada kejadian tersebut, sekitar 20 kendaraan roda dua maupun roda empat turut jadi korban.

Dia menilai, catatan buruk ini jadi pertanda pemerintah masih abai terhadap kehadiran truk obesitas di jalan raya dalam perkotaan. "Pembiaran truk ODOL terlalu lama di jalan raya," keluhnya.

Berdasarkan pengalamannya saat beberapa kali ikut focus group discussion (FGD) atau rapat tentang truk ODOL, Djoko menyatakan, tampak Korlantas Polri kurang serius menindaki keberadaan kendaraan berlebih muatan.

"Korlantas harus turut serius menangani truk ODOL. Karena yang hadir hanya pejabat setara eselon IV," seru dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya