Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tidak mau tutup mata terhadap penularan kasus omicron di Indonesia yang kian bertambah setiap harinya.
Pemerintah lantas belajar dari berbagai sumber data terkait tingkat rawat inap pasien Covid-19 varian omicron di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Israel, Afrika Selatan maupun Inggris.
Baca Juga
"Namun jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi dikarenakan jumlah kasus di negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan dengan delta," ujar Luhut dalam sesi teleconference, Senin (31/1/2022).
Advertisement
Dari data tersebut, pemerintah coba menganalisa, jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi daripada delta.
"Apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali seperti tahun lalu hampir 56 ribu, bisa saja nanti bila kita tidak berhati-hati," tegas Luhut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simulasi
Namun, ia memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi, karena berdasarkan berbagai simulasi/model yang pemerintah susun dengan para pakar, angka ini masih jauh.
"Kita tidak perlu khawatir berlebihan, tetapi kita tetap perlu super waspada," imbuh Luhut.
Berkaca pada kasus konfirmasi per 30 Januari 2022, jumlahnya masih berada di angka 1/5 dari puncak delta pada Juli tahun lalu. Selain itu, jumlah yang dirawat di rumah sakit saat ini masih sangat cukup aman, 1/10 dari puncak delta
"Estimasi kami dilakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari omicron ini, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang sangat memadai, jauh lebih bagus dari tahun yang lalu," tuturnya.
Advertisement