Menko Luhut Siaga, Penularan Omicron Sama Ganasnya dengan Varian Delta

Penularan kasus omicron di Indonesia yang kian bertambah setiap harinya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Jan 2022, 15:05 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 15:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Senin (23/8/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tidak mau tutup mata terhadap penularan kasus omicron di Indonesia yang kian bertambah setiap harinya.

Pemerintah lantas belajar dari berbagai sumber data terkait tingkat rawat inap pasien Covid-19 varian omicron di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Israel, Afrika Selatan maupun Inggris.

"Namun jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi dikarenakan jumlah kasus di negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan dengan delta," ujar Luhut dalam sesi teleconference, Senin (31/1/2022).

Dari data tersebut, pemerintah coba menganalisa, jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi daripada delta.

"Apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali seperti tahun lalu hampir 56 ribu, bisa saja nanti bila kita tidak berhati-hati," tegas Luhut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Simulasi

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 3 Januari 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)

Namun, ia memperkirakan angka tersebut kecil kemungkinan terjadi, karena berdasarkan berbagai simulasi/model yang pemerintah susun dengan para pakar, angka ini masih jauh.

"Kita tidak perlu khawatir berlebihan, tetapi kita tetap perlu super waspada," imbuh Luhut.

Berkaca pada kasus konfirmasi per 30 Januari 2022, jumlahnya masih berada di angka 1/5 dari puncak delta pada Juli tahun lalu. Selain itu, jumlah yang dirawat di rumah sakit saat ini masih sangat cukup aman, 1/10 dari puncak delta

"Estimasi kami dilakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari omicron ini, Kementerian Kesehatan telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang sangat memadai, jauh lebih bagus dari tahun yang lalu," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya