Harga BBM di Indonesia Paling Murah Sedunia, Pengamat Sarankan Penyesuaian

Harga jual BBM di Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan harga jual BBM beberapa negara di Asia Tenggara.

oleh Arief Rahman H diperbarui 03 Feb 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 11:30 WIB
Tahun Ini, Pemerintah Targetkan BBM Satu Harga di 83 Titik
Pengendara motor melakukan pengisian baham bakar minyak (BBM) di SPBU, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Kesiapan program tersebut didukung oleh komitmen bersama dari 70 Bupati terhadap perizinan pembangunan BBM Satu Harga di wilayah masing-masing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga BBM Nonsubsidi dengan kadar RON 95 dipandang masih paling murah dibanding sejumlah negara lainnya. Ini berarti setara dengan Pertamax Turbo yang dijual oleh Pertamina.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan rata-rata harga jual BBM di Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata harga BBM dunia.

Misalnya, selama periode 25 Oktober 2021–31 Januari 2022, rata-rata harga Bensin RON 95 di Indonesia Rp 12.088 per liter. Sementara rata-rata harga Bensin RON 95 dunia pada periode yang sama sebesar Rp 24.212 per liter.

"Harga jual BBM di Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan harga jual BBM beberapa negara di Asia Tenggara," kata dia dalam keterangannya, ditulis Kamis (3/2/2022).

Menurut data yang disampaikan Komaidi, pada periode 25 Oktober 2021–31 Januari 2022 harga jual BBM RON 95 di Philipina Rp 17.743 per liter, Thailand Rp 17.860 per liter, Vietnam Rp 15.701 per liter, Laos Rp 19.414 per liter, dan Singapura Rp 27.417 per liter.

"Sementara pada periode yang sama rata-rata harga Bensin RON 95 di Indonesia sebesar Rp 12.088 per liter," katanya.

Mengutip laman resmi Pertamina, Rabu (2/2/2022), berikut daftar harga BBM yang berlaku per 1 Februari 2022:

- Pertalite, Rp 7.650 per liter

- Pertamax, Rp 9.000 per liter

- Pertamax Turbo, Rp 12.000 per liter

- Dexlite, Rp 9.500 per liter

- Pertamina Dex (CN 53), Rp 11.150 per liter.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perlu Penyesuaian

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Komaidi mengatakan dengan harga yang dipatok sebelumnya perlu dilakukan penyesuaian. Alasannya, harga bahan mentah komposisi BBM dunia mengalami kenaikan.

"Penyesuaian harga BBM Non Subsidi perlu dilakukan karena harga minyak mentah sebagai bahan baku utama BBM sedang meningkat signifikan," katanya.

Berdasarkan data yang dimikinya porsi minyak mentah dalam komponen pembentuk harga BBM mencapai kisaran 50 - 60 persen.

Ia menaksir tren peningkatan harga minyak duniakemungkinan masih akan berlangsung sampai dengan akhir tahun 2022. Pemulihan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi yang lebih cepat dibandingkan penambahan produksi minyak, menjadi salah satu faktor pendorong harga minyakakan tetap berada pada level tinggi.

"Mencermati perkembangan yang ada, harga BBM Non Subsidi terutama untuk BBM yang dijual oleh BUMN (Pertamina) menjadi cukup berdasar jika kemudian disesuaikan. Hal tersebut karena sejumlah faktor pembentuk harga BBM mengalami peningkatan," kata dia.

Informasi, pada akhir Desember 2020 harga minyak jenis WTI dan BRENT masing-masing 48,35 USD per barel dan 51,22 USD per barel. Sementara pada akhir Desember 2021 harga kedua jenis minyak tersebut meningkat menjadi masing-masing 75,33 USD per barel dan 77,24 USD per barel.

"Tahun 2022 harga minyak terpantau masih berada pada tren meningkat. Sampai dengan 24 Januari 2022, rata-rata harga minyak jenis WTI sebesar 81,67 USD per barel dan jenis BRENT sebesar 85,08 USD per barel," tukas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya