Liputan6.com, Jakarta Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng membuat masyarakat mencari berbagai cara agar tetap bisa mendapat minyak. Belum lagi setelah pemerintah memberlakukan minyak goreng subsidi dengan harga Rp14.000 per liter.
Pendamping Masyarakat Yayasan Budaya Mandiri, Max Ohandi mengatakan, ada fenomena masyarakat rela meminjam bank keliling demi membeli minyak goreng subsidi dalam jumlah banyak.
Baca Juga
"Kami menemukan warga sengaja beli minyak goreng dengan pinjam bank keliling," katanya dalam acara diskusi online YLKI terkait minyak goreng, Jakarta, Jumat (11/2).
Advertisement
Max mengatakan, rata rata pinjaman bank keliling yang dilakukan oleh warga sekitar Rp500.000 hingga Rp1 juta. Nantinya dana tersebut wajib dikembalikan dengan 25 kali bayat dengan bunga hampir mencapai setengah dari pinjaman.
"Rata rata yang Rp500.000 dibayar kembali menjadi Rp750.000. Pembayaran 25 kali bayar dan menurut mereka ini dipotong Rp150.000 daru tabungan mereka," katanya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minyak Goreng Murah
Sementara itu, akses mendapatkan minyak goreng murah dilakukan dengan bekerja sama dengan petugas minimarket. "Misalnya mereka langsung menitipkan uang, ini buat (beli) minyak goreng satu minggu ke depan ke petugas," katanya.
Max menambahkan, fenomena ini cukup memprihatinkan sebab masyarakat tidak menyadari sedang terjebak pinjaman bodong. Apalagi keuntungan yang didapat tidak terjamin.
"Kalau dihitung hitung kan sama saja, sebab mereka akan mengembalikan uang pinjaman yang lebih besar," tandasnya.
Â
Advertisement