Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak pada perdagangan Senin. Kenaikan harga emas ini terjadi karena adanya kekhawatiran investor seputar krisis Rusia dan Ukraina.
Mengutip CNBC, Selasa (15/2/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.871.71 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,7 persen menjadi USD 1.873,80 per ounce.
Pergerakan harga emas pada Senin ini melanjutkan irama yang sudah tercipta pada perdagangan Jumat lalu. Pada pekan kemarin, harga emas juga naik.
Advertisement
Para pelaku pasar dan pedagang mulai membeli dan menumpuk emas. Mereka juga membuang aset berisiko tinggi seperti saham. Dampaknya, Dow Jones Industrial Average turun 367 poin atau 1,1 persen. Sedangkan S&P 500 juga melemah 1 persen.
Laporan Reuters pada Senin menulis Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menyarankan Presiden Rusia Vladimir Putin mencari solusi diplomatik untuk krisis dengan Ukraina ini.
Rusia menuntut agar Ukraina ditolak menjadi anggota NATO, dan menambahkan bahwa pihaknya ingin organisasi itu mengurangi kehadirannya di Eropa Timur.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pernyataan AS
Sementara itu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada akhir pekan bahwa serangan Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memerintahkan kedutaan Amerika di Kyiv, Ukraina, ditutup. Dia mengatakan bahwa terjadi percepatan dramatis dalam penumpukan pasukan Rusia perbatasan Ukraina sehingga perlu diambil langkah penutupan tersebut.
Harga emas telah menikmati awal yang solid di 2022, dengan harga emas berjangka naik lebih dari 2 persen. Hal ini karena para pedagang bersiap untuk kebijakan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang lebih ketat.
"Emas mulai mendapatkan alurnya kembali karena beberapa investor mencari perlindungan terhadap siklus pengetatan the Fed yang terlalu agresif yang dapat mengancam pertumbuhan," tulis analis Oanda Edward Moya.
"Emas bisa reli di atas level USD 1.900 jika pergerakan pasukan terjadi." tambah dia.
Advertisement