Indonesia Belum Bisa Ambil Untung dari Kerja Sama dengan Korea Selatan

jika melihat data 3 tahun terakhir, total perdagangan dari Indonesia dengan Korea Selatan terhitung hanya USD 13,3 miliar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Feb 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 16:50 WIB
Peranan Perempuan dalam Memajukan Pertumbuhan Ekonomi
Chair B20 Indonesia2 Shinta Widjaja Kamdani dalam diskusi B20 Indonesia Women in Business Action Council di Jakarta, Rabu (26/01/2022). Diskusi membahas peranan penting perempuan dalam memajukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan. (Liputan6.com/HO/Ading)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen memperkuat kerja sama ekonomi dengan Korea Selatan. Menurut pengamatan para pengusaha ini, Indonesia masih belum banyak mengambil keuntungan dari kolaborasi bersama Korea, utamanya dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu coba diungkapkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta W Kamdani, dalam forum bisnis saat acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kadin Indonesia dan Korean Chambers of Commerce & Industry (KCCI) di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), Selasa (22/2/2022).

"Kami menyadari bahwa menimbang kekuatan ekonomi dan potensi ekonomi yang besar dari kedua negara, peluang untuk meningkatkan dan mengembangkan kerja sama ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Korea masih terbuka lebar," ujarnya.

Shinta memaparkan, jika melihat data 3 tahun terakhir, total perdagangan dari kedua negara terhitung hanya USD 13,3 miliar.

"Angka yang terus turun sejak 2018, dimana total perdagangan antar kedua negara tercatat USD 18,6 miliar," terang dia.

Begitupun jika kita melihat dari data angka ekspor dan impor pada 2020, dimana Indonesia tercatat defisit hingga sebesar USD 341 juta.

Dengan rincian, nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar USD 6,5 juta, dan nilai total ekspor Korea Selatan ke Indonesia sebesar USD 6,8 juta.

"Data-data barusan menunjukkan indikasi yang kuat bahwa potensi kerja sama bisnis dan ekonomi, khususnya pembentukan value dan supply chain di antara kedua negara, perlu digali lebih dalam dan serius agar lebih seimbang dan lebih menguntungkan bagi kedua negara," tuturnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menko Airlangga Ingin Kerja Sama Dagang Indonesia-Korea Capai USD 20 Miliar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan kunci secara virtual pada acara Webinar Nasional G20 yang membahas transisi energi dengan tajuk Menuju Pembangunan Berkelanjutan, di Jakarta, Kamis (17/02).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut penandatanganan kesepahaman dan kontrak kerjasama Korea-Indonesia Business Forum. Dia berharap kerjasama dagang itu akan meningkatkan benefit ekonomi untuk kedua negara.

Dia juga mengapresiasi peningkatan kerjasama perdagangan Indonesia-Korea Selatan yang mendekati angka 40 persen pada 2021 lalu dari tahun sebelumnya, atau sekitar USD 18,4 miliar.

"Itu diharapkan kembali ke level yang ditargetkan menjadi USD 20 miliar antar kedua negara," ujar Menko Airlangga dalam kerjasama Korea-Indonesia Business Forum, Selasa (22/2/2022).

Secara relasi, Korea Selatan saat ini berada di peringkat 7 negara tujuan ekspor, dan peringkat ke-6 daripada impor. Menurut dia, situasi ini mencerminkan hubungan perdagangan kedua negara berjalan secara baik.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya