Liputan6.com, Jakarta Salah satu strategi berinvestasi di tengah inflasi adalah tidak menyimpan uang dalam bentuk tunai. Mengapa demikian?
Jadi, menurut salah satu CEO Tesla Elon Musk, para investor sebaiknya menyimpan uang dalam bentuk barang. Hal ini dilakukan ketika ingin berinvestasi meski di tengah periode inflasi.
Baca Juga
“Umumnya lebih baik miliki barang fisik, seperti rumah atau saham di perusahaan yang menurut Anda menghasilkan produk bagus daripada menyimpang uang secara tunai,” demikian tuturnya seperti melansir CNBC, Selasa (15/03/2022).
Advertisement
Terkait hal ini, strategi Elon Musk pun sejalan dengan apa yang disarankan Pendiri Berkshire Hathway Warren Buffet.
Pada tahun 2009, di akhir Resesi Hebat, Buffett mengatakan pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway bahwa salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari inflasi adalah dengan memiliki bagian dari “bisnis yang luar biasa”.
Itu karena, apapun yang terjadi dengan nilai dolar, produk bisnis akan tetap laris.
Dia menggunakan salah satu investasinya sendiri sebagai contoh.
“Jika Anda memiliki perusahaan Coca-Cola, Anda akan mendapatkan porsi tertentu dari tenaga kerja selama 20 tahun dari sekarang dan 50 tahun dari sekarang untuk produk Anda dan itu tidak ada bedanya apa yang terjadi dengan tingkat harga,” katanya. Sebab, orang-orang akan tetap membayar untuk produk yang disukainya.
Mengingat inflasi yang terus meningkat sepanjang musim, harga konsumen di AS pun telah naik hingga ke titik 7,9 persen dari tahun ke tahun. Ini merupakan lompatan tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Jadi, semakin tinggi tingkat inflasi, semakin cepat uang kehilangan nilainya.
Di sisi lain, investasi pada umumnya tumbuh dari waktu ke waktu. Itu sebabnya selama periode inflasi tinggi, Musk dan Buffett sama-sama menyarankan untuk berinvestasi di perusahaan yang sahamnya sangat kuat dan cenderung tetap konsisten.
“Jika Anda duduk dengan terlalu banyak uang, itu akan merugikan diri sendiri,” tutur Delano Saporu, salah satu penasihat keuangan sekaligus CEO New Street Advisors Group yang berbasis di New York.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengambilan saham bisa berisiko. Sekalipun sebuah perusahaan berkinerja baik di masa lalu, itu tidak menjamin sahamnya akan naik di masa depan.
Sebaliknya, banyak ahli, termasuk Buffett, merekomendasikan untuk berinvestasi dalam dana indeks berbiaya rendah karena tidak terlalu bergejolak. Akan tetapi, tetap harus memanfaatkan pertumbuhan pasar.
Selain itu, juga ada S&P 500. Pada faktanya, perusahaan seperti Amazon, Apple dan Microsoft, telah berhasil melampaui inflasi selama bertahun-tahun.
“Beli secara konsisten dana indeks berbiaya rendah S&P 500,” kata Buffet.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
https://www.cnbc.com/2022/03/14/elon-musk-and-warren-buffett-on-how-to-invest-during-high-inflation.html