Harga Minyak Dunia Naik Gara-gara Gangguan di Pipa Kaspia

Pasar khawatir tentang efek riak sanksi berat terhadap Rusia terhadap harga minyak.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia melonjak 5 persen menjadi lebih dari USD 121 per barel dipicu gangguan pada ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakh melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) menambah kekhawatiran atas pasokan global yang ketat.

Melansir laman Arabnews.com, Kamis (24/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik USD 4,83, atau 4,2 persen menjadi USD 120,30 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik USD 4,39, atau 4 persen, menjadi USD 113,70 per barel.

"Ekspor minyak mentah dari terminal CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti sepenuhnya pada Rabu setelah kerusakan yang disebabkan oleh badai besar dan cuaca buruk yang terus berlanjut," kata seorang agen kapal pelabuhan dan kepala CPC.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak kemudian mengatakan bahwa pasokan minyak oleh CPC mungkin benar-benar dihentikan hingga dua bulan.

Pipa CPC membawa sekitar 1,2 juta barel per hari dari kadar minyak mentah utama Kazakhstan, yang menyumbang 1,2 persen dari permintaan global.

Situasi tersebut menambah kekhawatiran pasar tentang efek riak sanksi berat terhadap Rusia, eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, setelah invasi ke Ukraina.

"Harga terutama naik karena hilangnya ekspor minyak mentah CPC Blend dari Novorossiisk .... menambahkan bahan bakar bullish lebih lanjut ke api karena penurunan ekspor minyak mentah Rusia akhirnya tampak berlangsung," kata Matt Smith, analis minyak utama untuk Amerika di Kpler.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sanksi Rusia

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Presiden AS Joe Biden akan mengumumkan lebih banyak sanksi Rusia ketika ia bertemu dengan para pemimpin Eropa pada hari Kamis di Brussels, termasuk pertemuan darurat NATO.

Negara-negara anggota UE tetap terpecah tentang apakah akan melarang impor minyak mentah dan produk minyak Rusia, tetapi ini mungkin berubah setelah kontrak jangka pendek habis.

“Ada konsensus yang berkembang bahwa larangan de facto atas pembelian minyak Rusia telah mengakibatkan gangguan pasokan 2 hingga 3 juta barel per hari, dan sampai dunia dapat menemukan cara untuk mengganti minyak itu, kita akan naik lebih tinggi sampai kehancuran permintaan terjadi,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya