LKPP Pangkas Regulasi Produk UKM Masuk E-Katalog

LKPP telah menyiapkan berbagai regulasi, dan telah memperpendek regulasi untuk mempermudah barang masuk ke LKPP.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Apr 2022, 20:29 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 20:23 WIB
Katalog digital berisi 1.25a6 UMKM untuk dipajang di Sirkuit Mandalika
Katalog digital berisi 1.25a6 UMKM untuk dipajang di Sirkuit Mandalika (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) telah menyiapkan berbagai regulasi, dan telah memperpendek regulasi untuk mempermudah barang masuk ke LKPP.

"Yang dulu ada 8 tahapan, sekarang telah kita potong hanya menjadi 2 tahapan sebagaimana arahan Bapak Presiden. Jadi, dulu perlu proses panjang," kata Kepala LKPP Abdullah Azwar Annas, dalam sambutannya di pembukaan business matching tahap II 2022, Senin (11/4/2022).

Dia bercerita, bahkan ketika regulasi masih panjang prosesnya banyak UMKM yang mengeluh sampai 1 tahun barangnya belum masuk, karena ada proses yang sangat panjang.

Namun, sekarang telah disederhanakan sebagaimana arahan  Presiden, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dari 8 regulasi menjadi 2 regulasi saja. 

Disisi lain,  nanti pembeli di dinas atau di K/L akan teliti juga dalam membeli barang melalui e-katalog LKPP.  Bahkan, saat ini Kepala Daerah diberikan kewenangan untuk mengelola  e-katalog lokal.

"Ini juga sama dari  9 proses sekarang tinggal 2 proses. Sehingga demikian prosesnya amat sangat pendek dan market friendly," ujarnya.

Menurutnya, dengan proses yang pendek, yang dulunya hanya 50 ribu-an produk, sekarang sudah 259.828 produk. Katalog nasional sudah 172.35 produk, sisanya katalog lokal masih sedikit.

Masih kurangnya produk dalam katalog lokal lantaran yang sudah on boarding kurang lebih baru 30 Pemda. 

Jokowi Targetkan Ada 30 Juta UMKM dan 500 Koperasi Go Digital pada 2024

Dialog Virtual Berdayakan UMKM dan Penanganan Perubahan Iklim
Presiden Jokowi saat dialog secara virtual dengan para pimpinan negara anggota APEC dan ABAC. Dialog yang mengusung topik inklusivitas dan keberlanjutan, menitikberatkan dua fokus yakni peningkatan pemberdayaan UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sangat serius mendorong usaha mikro kecil menengah atau UMKM dan unit usaha koperasi, untuk bisa bersaing mengikuti perkembangan zaman saat ini.

Salah satu upayanya adalah dengan terjun ke model data tanggal agar pengembangannya lebih bisa terarah. Dengan begitu, Jokowi berharap UMKM di tanah air bisa lebih maju.

"Kita harus memiliki basis data tunggal UMKM yang bisa menavigasi pengembangan UMKM agar lebih fokus terarah dan berkelanjutan dan membawa pelaku usaha kecil dan koperasi agar lebih maju dan sejahtera," kata Jokowi dalam pidato Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM di Istana Negara Jakarta, Senin (28/3/2022).

Jokowi pun menargetkan, agar jumlah UMKM yang on boarding digital dan masuk ke market place melalui platform digital pada tahun 2022 mencapai angka minimal 20 juta unit dan meningkat menjadi 24 juta unit di tahun 2023 hingga 30 juta unit di tahun 2024. Tidak hanya itu, terhadap koperasi pun Jokowi memasang target yang sama.

"Jumlah koperasi berbasis modern berbasis digital harus ditingkatkan, dari 250 koperasi di tahun 2022 naik menjadi 400 koperasi di tahun 2023 dan 500 nantinya di 2024," harap Jokowi. 

Ekosistem

20170113-Jokowi-Temui-Pelaku-Industri-Jakarta-AY
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1). Jumlah UMKM di Indonesia terbilang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta UMKM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini yakin, target itu bukan hal mustahil jika semua bekerja keras memiliki keinginan sama untuk memajukan bangsa melalui UMKM dan koperasi. Menurut catatan pribadinya, pada masa pandemi baru 17,5 juta pelaku UMKM yang telah memanfaatkan teknologi digital untuk usaha mereka.

Jokowi berharap, jumlah bisa terus ditingkatkan. Salah satu caranya, adalah dengan memasuki ekosistem market place dalam berbagai platform yang tersedia.

"Momentum saat ini harus kita tingkatkan sebaik-baiknyanya untuk mendorong transformasi digital, banyak mengisi marketplace menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global agar UMKM segera naik kelas," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya