Liputan6.com, Jakarta Sampoerna Retail Community (SRC), jaringan toko kelontong binaan PT HM Sampoerna Tbk, terus mendorong transformasi dan digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) toko kelontong di Tanah Air.
Head of Commercial Business Development Sampoerna Rima Tanago mengatakan, dalam perjalanan SRC yang kini telah mencapai 14 tahun, dimaknai sebagai proses penting dalam transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini.
Baca Juga
"Kehadiran toko kelontong di Indonesia sudah dekat dengan masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga, warisan dan tradisi ini perlu terus dijaga. Itu sebabnya kami juga giat dalam mendukung digitalisasi toko kelontong dengan merilis aplikasi AYO SRC TOKO yang sistemnya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sehingga toko kelontong dapat menyesuaikan dengan era digital," ujar Rima dikutip dari Antara, Senin (30/5/2022).
Advertisement
Rima menyampaikan, pembinaan Sampoerna terhadap toko kelontong tradisional selama 14 tahun terakhir berhasil membawa perubahan signifikan bagi para anggotanya, yang kini telah mencapai 160.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
Kehadiran toko kelontong SRC juga turut berkontribusi sebagai penggerak perekonomian lokal maupun nasional, dan siap untuk ikut andil dalam pemulihan ekonomi di Tanah Air.
Menurut Rima, sinergi yang tercipta antara pedagang kelontong SRC, masyarakat sebagai konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya, perlu terus dipupuk agar dampak dan kontribusinya makin terasa untuk kepentingan bersama.
Kekuatan jaringan toko kelontong yang tersebar luas di 34 provinsi di Indonesia itu diharapkan makin bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Solidaritas merupakan fondasi utama dari toko kelontong SRC yang ke depannya diproyeksikan menjadi jaringan toko kelontong terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Harapannya, komitmen kami ini dapat didukung oleh seluruh komponen masyarakat karena bersama kita serba bisa dalam membawa perubahan," kata Rima.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengalaman Pemilik Toko Kelontong
Pemilik Toko Kelontong SRC Mantu Lanang Semarang, Ninik, membagikan kisahnya selama bergabung bersama SRC. Ia mengatakan, sebelumnya, toko miliknya biasa saja tanpa ada pendampingan bisnis.
"Sejak bergabung dengan SRC, kami mendapatkan pendampingan seperti menata pajangan dan merapikan barang-barang. Setelah ada aplikasi AYO SRC, itu semakin dipermudah lagi karena kita bisa belanja lewat mitra pakai aplikasi saja, jadi tidak perlu repot dan antre," ujar Ninik.
Ninik menambahkan, dampak positif juga dirasakan oleh toko kelontong di sekitarnya. Ia pun mencoba mengajak pemilik toko kelontong di sekitarnya untuk menggunakan aplikasi AYO SRC.
"Awalnya memang susah, tetapi karena semangatnya mereka untuk mendapatkan keuntungan seperti yang saya dapatkan, akhirnya mereka mau belajar sedikit demi sedikit," kata Ninik.
Dukungan pemerintah terhadap perkembangan toko kelontong sebagai bagian dari UMKM Indonesia juga akan mendorong akselerasi transformasi digital toko kelontong.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan fundamental ekonomi Indonesia dalam dua tahun ini akan menjadi landasan dalam meraih peluang mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.
Pada kuartal I 2022, Indonesia berhasil tumbuh 5,01 persen atas kontribusi dari pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk UMKM toko kelontong, dalam pengendalian pandemi sekaligus menggerakkan kembali roda perekonomian nasional.
Advertisement
Kehadiran 3,6 Juta Toko Kelontong Bawa Berkah Bagi Ekonomi Indonesia
Sebelumnya, Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia, khususnya pedagang warung dan toko kelontong makin berkembang pesat dalam beberapa tahun ini walaupun pada masa pandemi sekarang ini.
Menurut data yang dirilis UMKM Indonesia, sektor UMKM termasuk toko kelontong, telah berkontribusi dan menyumbang PDB (Pendapatan Domestik Bruto) rata-rata sekitar 57,8 persen per tahun atau sekitar Rp 8 ribu triliun.
Dengan jumlah warung atau toko kelontong sekitar 3,6 juta yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia, kehadiran warung dan toko kelontong membawa dampak positif terhadap roda perekonomian nasional, dan sekaligus warung / toko kelontong menjadi fenomena bisnis mikro yang prospektif di Indonesia.
Aksesmu (Akselerasi Sukses Mitra Usaha) pun hadir sebagai mitra pedagang warung dan toko kelontong yang memberikan solusi belanja pemenuhan barang dagangan dengan berbagai layanan dan kemudahan dalam bertransaksi.
PT Sumber Trijaya Lestari sebagai manajemen pengelola Aksesmu berkomitmen dalam pengembangan bisnis dan pemberdayaan UMKM di Indonesia, khususnya pedagang warung dan toko kelontong dengan memberikan akses kemudahan bagi mitra Outlet Binaan Aksesmu (OBA) untuk mendapatkan beragam produk warung dengan harga bersaing dan layanan pengiriman gratis.
“Dengan dukungan penuh dari para mitra pemasok nasional maupun lokal, Aksesmu berkomitmen untuk mendistribusikan barang dagangan kebutuhan warung dan toko kelontong kepada seluruh mitra Outlet Binaan Aksesmu yang tersebar di seluruh Indonesia – sesuai dengan misi Aksesmu, yaitu menjalin kemitraan usaha yang saling menguntungkan, efisien dan efektif dalam ekosistem distribusi produk kebutuhan usaha mikro dan kecil,” kata Direktur PT Sumber Trijaya Lestari (Aksesmu) Hans Harischandra T dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Ada berbagai pilihan metode pembayaran antara lain, tunai saat pengiriman (cash on delivery), non-tunai dengan e-wallet, virtual account atau bayar tunda (pay later), dan layanan antar gratis pada hari yang sama (free & same day delivery service).
Akses Layanan Keuangan
Mitra OBA juga mendapatkan berbagai akses layanan pencatatan keuangan bisnis, edukasi bisnis ritel melalui webinar, pelatihan, dan pendampingan bisnis.
“Saat ini lebih dari 100.000 OBA yang sudah menggunakan dan merasakan berbagai manfaat dan keuntungan menjadi mitra Outlet Binaan Aksesmu, dan akan terus bertambah - diproyeksikan meningkat tiga kali lipat dalam satu tahun ini. Kami memiliki lebih dari 1.500 tim pengiriman barang pada 250 titik distribusi yang ditargetkan menjadi 450 titik distribusi pada 28 provinsi, 136 kota/kabupaten, dan 3.071 kecamatan di Indonesia pada akhir tahun ini," tutup General Manager Operations Tri Wiyono Seputro.
Dengan mengunduh aplikasi mobileAksesmu di play store, pedagang warung / toko kelontong bisa langsung registrasi menjadi mitra Outlet Binaan Aksesmu (OBA).
Aplikasi Aksesmu memiliki berbagai fitur layanan digital dan kemudahan yang bisa digunakan oleh mitra OBA untuk memesan barang dagangan, juga token listrik dan pulsa dan berbagai program promosi.
Advertisement