Liputan6.com, Jakarta Hari pertama bertugas, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan memberi hadiah perjalanan ibadah umrah kepada sepasang suami istri yang berjualan sembako di Pasar Cibubur, Jakarta Timur. Pasutri beruntung tersebut bernama Warman dan Eli Nurliah.
"Kami sangat bersyukur. Terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memperhatikan para pedagang," tutur Eli Nurliah dihadapan Mendag Zulhas di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6).
Baca Juga
Di Pasar Cibubur, Mendag Zulhas menegaskan Kementerian Perdagangan harus menjadi regulator yang adil. Dengan prinsip keadilan, persoalan-persoalan bisa diurai.
Advertisement
"Kemendag harus menjadi yang paling depan mengatur prinsip keadilan dalam perdagangan. Regulasi harus adil. Pedagang dan pembeli harus jujur, seimbang, dan saling memberikan maslahat satu sama lain," jelasnya.
Prinsip keadilan, tegas Mendag Zulhas, harus dikedepankan. Orientasinya untuk kesejahteraan rakyat. "Kita mulai dari sini. Saya ingin pedagang dan pembeli bahagia. Adil, saling memberikan kebaikan satu sama lain. Itu berkah namanya," ujar Mendag Zulhas.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minyak Goreng
Terkait minyak goreng, Mendag Zulhas memaparkan, segera mengambil kebijakan agar harga minyak goreng curah dapat dikemas dengan kemasan sederhana dan terkendali di harga Rp14.000/liter.
Mendag Zulhas pun berjanji Kementerian Perdagangan akan lebih tegas untuk menerapkan aturan wajib memenuhi pasar domestik (domestic market obligation/DMO) dan kewajiban mengikuti harga domestik (domestic price obligation/DPO). Hal ini demi tersedianya minyak goreng curah sesuai HET di pasaran.
"Kita kerahkan sekuat daya upaya dengan aturan yang ada. Kita akan tegas dengan minyak curah. Kan kebutuhan paling berapa persen dari produksi," bebernya mengakhiri.
Â
Â
Advertisement
Mendag Zulkifli Sentil Pengusaha Minyak Goreng: Emak-Emak Ngeluh Harga Mahal
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pengusaha besar minyak kelapa sawit untuk mendengar keluhan kaum emak-emak atas mahalnya harga minyak goreng di pasaran.
Hal ini menyusul informasi yang diterima oleh Kementerian Perdagangan terkait masih langkahnya peredaran minyak goreng curah sesuai harga eceran (HET) Rp 14.000 per liter.
"Pelaku usaha minyak goreng besar kan sudah untung banyak. Kita minta agar dengerkanlah suara masyarakat. Emak emak mengeluh harga minyak mahal, pedagang juga," ucap Mendag Zulkifli kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6).
Mendag Zulkifli menjelaskan, hingga saat ini, peredaran minyak goreng curah sesuai HET belum tersebar secara merata. Bahkan, di sejumlah wilayah masih langkah peredarannya.
"Saya masih dengar tempat lain keluhan tinggi. Harga naik, kadang barangnya tidak ada. Dalam perjalanan kita lihat terus," jelasnya.
Mendag Zulkifli pun berjanji Kementerian Perdagangan akan lebih tegas untuk menerapkan aturan wajib memenuhi pasar domestik (domestic market obligation/DMO) dan kewajiban mengikuti harga domestik (domestic price obligation/DPO). Hal ini demi tersedianya minyak goreng curah sesuai HET di pasaran.
"Kita kerahkan sekuat daya upaya dengan aturan yang ada. Kita akan tegas dengan minyak curah. Kan kebutuhan paling berapa persen dari produksi," bebernya mengakhiri.
Mendag Zulkifli Hasan Shock Harga Cabai Rawit Tembus Rp 110 per Kg
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terkejut saat mendapati harga-harga kebutuhan pokok kompak naik. Khususnya komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp110 ribu per kilogram (kg) .
"Saya terus terang shock. Kebutuhan pokok semuanya hampir naik. Eh harga cabai saja naik dari Rp 80 ribu per kilo cabai rawit merah jadi Rp 110 per kg ," ujarnya kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur Kamis (16/6)
Selain cabai, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu per kg. Saat normal, harga bahan tinggi protein tersebut dijual Rp21 ribu sampai Rp22 ribu per kilogram.
"Telur juga kemarin sempat Rp 26 ribu sekarang rata-rata Rp 29 ribu per kilo," imbuhnya.
Mendag Zulkifli juga mendapati harga terigu naik. Diikuti, tempe yang dijual Rp12 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu.
"Harga bumbu-bumbu juga naik, kalau terigu jelas karena barang impor, kedelai juga," jelasnyaÂ
Advertisement