Asabri Beri Santunan Rp 350 Juta ke Ahli Waris Pilot T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Pesawat milik Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi mengalami kecelakaan di daerah Blora, Jawa Tengah.

oleh Arief Rahman H diperbarui 26 Jul 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2022, 10:30 WIB
PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris pilot TNI AU yang mengalami kecelakaan di Blora, Jawa Tengah. (Dok Asabri)
PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris pilot TNI AU yang mengalami kecelakaan di Blora, Jawa Tengah. (Dok Asabri)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris pilot TNI AU yanh kecelakaan di Blora, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Jumlah santunan yang diberikan Rp 350 juta.

Santunan itu terdiri dariSantunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) dan Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) kepada Ahli Waris dari Kapten Pnb. (Anumerta) Allan Syafitra. Nilai manfaat yang diberikan berupa SRKK senilai Rp 350 juta dan NTTA senilai Rp 9,37 juta.

Santunan diserahkan oleh Komisaris Utama Asabri Fary Djemy Francis bersama dengan Direktur Hubungan Kelembagaan Asabri Khaidir Abudrrahman secara simbolis kepada istri dari Almarhum, Dianka Firsta Brestianti di kediaman Ahli Waris di Jalan Gelatik 1 Nomor 7, Lanud Iswahjudi.

“Asabri selalu berkomitmen dan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan dalam melaksanakan kewajiban kami kepada peserta," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (26/7/2022).

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa PT ASABRI (Persero) telah mengembangkan layanan berbasis digital untuk memudahkan peserta melalui ASABRI Mobile Apps, ASABRI Link melalui mitra bayar, dan sedang dikembangkannya otentikasi digital yang rencananya dapat digunakan pada akhir tahun 2022 ini.”, ujar Fary.

Untuk diketahui, Pesawat milik Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi mengalami kecelakaan di daerah Blora, Jawa Tengah. Pesawat itu dibawa oleh 1 orang pilot Kapten Pnb. (Anumerta) Allan Syafitra Indera Wahyudi. Setelah hilang kontak, pesawat tersebut dilaporkan jatuh.

Pilot T-50i Golden Eagle bernomor ekor TT-5009 melakukan kontak radio terakhir pada pukul 19.07 WIB. Diketahui, kondisinya sedang melakukan latihan malam pada Senin, 18 Juli 2022.

Kapten Pnb. (Anumerta) Allan Syafitra merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017. Ia telah memiliki total 822 jam terbang dengan 623 jam diantaranya menggunakan pesawat T-50i Golden Eagle.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyerahan

PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris pilot TNI AU yang mengalami kecelakaan di Blora, Jawa Tengah. (Dok Asabri)
PT Asabri (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris pilot TNI AU yang mengalami kecelakaan di Blora, Jawa Tengah. (Dok Asabri)

Turut hadir dalam prosesi penyerahan manfaat ASABRI Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Mochamad Untung Suropati, beserta jajaran dan perwakilan mitra bayar dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Marsma Untung menyampaikan kalau Kapten Pnb. (Anumerta) Allan Syafitra, merupakan salah satu prajurit terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih atas penyerahan santunan dari PT ASABRI (Persero) kepada Ahli Waris.

"Kami atas nama keluarga, mengucapkan terima kasih kepada PT ASABRI (Persero) yang sudah memberikan santunan kepada Almarhum anak kami," ujar orang tua almarhum, Laksma TNI Budi Setiawan.

PT ASABRI (Persero) adalah BUMN yang mengemban amanah sebagai pengelola asuransi dan pensiun Prajurit TNI, Anggota Polri, dan ASN Kemhan/Polri. Asabri melakukan peningkatan layanan dalam mengelola 4 program utama.

Yakni Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Pensiun (JP).

"Semoga santunan yang diberikan dapat bermanfaat dan turut membantu Ahli Waris. Apa yang kami salurkan, merupakan wujud penghargaan dari bangsa dan negara Indonesia kepada Almarhum." terang Khaidir menutup sambutannya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bentuk Tim Investigasi

Pilot Pesawat Jatuh
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, S.T. (Han) mengalami kecelakaan dan jatuh saat menjalani latihan terbang malam, Senin (19/7/2022). (Liputan6.com/ Ist)

TNI Angkatan Udara akan melakukan investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009 yang jatuh di Desa Nginggil, Kradenan Blora, Jawa Tengah, pada Senin malam (18/7).

Kecelakaan itu menyebabkan pilot pesawat buatan Korea Aerospace Industry berkolaborasi dengan Lockheed Martin itu, Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi gugur.

"Saat ini, TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa, dikutip Antara.

Kecelakaan pesawat itu menyisakan duka mendalam. Tidak saja bagi keluarga, duka juga dirasakan seluruh jajaran TNI AU khususnya dan TNI serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

Menurut dia, perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 itu gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam. Kepergiannya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada tahun 2021.

 

Prabowo Temui Keluarga

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menemui keluarga almarhum Kapten Penerbang (Anumerta) Allan Safitra Indra Wahyudi (Han) yang gugur saat menjalankan tugas negara di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Turut berduka cita atas gugurnya Kapten Penerbang Allan dalam melaksanakan tugas night tactical intercept. Semoga perjuangan dan amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin," kata Menhan, dikutip dari laman Kemhan.go.id.

Dalam kesempatan itu, Prabowo turut mengantarkan keluarga almarhum hingga menaiki pesawat yang akan membawa kembali menuju Madiun, Jawa Timur.

Prabowo Subianto didampingi Sekretaris Jenderal Kemenhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto dan Panglima Komando Operasi Udara Nasional Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya