Jokowi Sebut Pemerintah Kucurkan Subsidi BBM LPG Listrik Rp 502 Triliun agar Harga BBM Tak Melambung di Sidang Tahunan MPR

Jokowi memamerkan pencapaian inflasi hingga subsidi di Sidang Tahunan MPR Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Agu 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 11:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan jika APBN 2022 mengalami surplus sebesar Rp 106 triliun, hingga pertengahan 2022. 

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato sidang tahunan MPR 2022 dan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2022).

Jokowi juga mengungkapkan jika pemerintah pada tahun ini, telah mengalokasikan subsidi dengan jumlah cukup besar untuk BBM, LPG, dan listrik sebesar Rp 502 triliun di tahun ini.

"Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara pulih lebih cepat bangkit lebih kuat," jelas Jokowi.

Dia menuturkan Indonesia berhasil mengendalikan inflasi di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen.

Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. "Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," jelas dia.

Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp 364 triliun.

"Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak. Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hatihati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsaharus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," jelas dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya