John Riady Ungkap Komitmen Lippo Karawaci Terhadap Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi semua, terutama bagi bisnis properti dengan aset fisik dan operasional di Indonesia yang rawan risiko dari perubahan iklim.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Sep 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2022, 15:00 WIB
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) fokus menerapkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satunya dalam pengelolaan energi dan sumber daya air di sejumlah aset yang dikelola.  

Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi semua, terutama bagi bisnis properti dengan aset fisik dan operasional di Indonesia yang rawan risiko dari perubahan iklim.

"Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya peran kami dalam mempercepat transisi global menuju lingkungan yang rendah karbon, seperti pengelolaan energi," jelasnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).

Lippo Karawaci mengurangi penggunaan energi melalui berbagai inisiatif, seperti pemeliharaan dan peningkatan rutin sistem bangunan lama, optimalisasi sistem pendingin ruangan, dan menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama. Di Lippo Village, sistem pemantauan cuaca dan tingkat ketinggian air telah menggunakan tenaga surya.

“Lippo Karawacisedang menjajaki penggunaan tenaga surya berskala besar, agar kami dapat mengurangi sebagian konsumsi listrik dan mendukung adopsi energi bersih di Indonesia," tegas John.

Inisiatif pengelolaan energi juga tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK), akan tetapi berhasil menghasilkan penghematan pengeluaran biaya energi secara signifikan dan mengurangi biaya operasional.

Sebagai contoh, Aryaduta memiliki Komite Penghematan Energi khusus di setiap hotel. Hal ini membantu Aryaduta dalam mencapai targetnya yaitu jumlah biaya penggunaan energi yang kurang dari 10 persen total pendapatannya.  

Kolam Retensi

John Riady menambahkan, selama bertahun-tahun, Lippo Karawaci telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air.

"LPKR telah membangun beberapa kolam retensi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali," kata dia. 

Selain itu, Lippo Karawaci juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.

Di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya