Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Salah satu agenda dalam kunjungan tersebut adalah bertemu dengan para diaspora Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan meminta para diaspora berkontribusi meningkatkan pergerakan ekonomi Indonesia sehingga bisa mencapai target negara maju di 2045.
Baca Juga
"Diharapkan diaspora Indonesia di luar negeri dapat turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia untuk mencapai Indonesia sebagai negara maju di 2045," ujar Zulkifli yang dikutip pada Senin (10/10/2022).
Advertisement
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, AS adalah mitra dagang tradisional terbesar kedua bagi Indonesia. Saat ini momentum tepat dalam memperkuat perdagangan Indonesia dengan pasar tradisional sekaligus memperluas pasar nontradisional.
“Saat ini Indonesia sedang gencar dalam membuka pasar baru yang potensial melalui berbagai perjanjian dagang dengan negara pasar nontradional. Salah satunya melalui perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab untuk membuka pasar Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, dan Eropa Timur," jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung konstruktif, Mendag Zulkifli Hasan dan para pebisnis membahas berbagai peluang dan hambatan perdagangan Indonesia-AS. Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan komitmennya dalam mengatasi berbagai hambatan perdagangan yang terjadi.
"Diharapkan diaspora Indonesia di luar negeri dapat turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia untuk mencapai Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Trade Expo Indonesia
Menutup acara diskusi, Zulkifli juga mengundang para diaspora dan pelaku bisnis di New York untuk hadir pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten.
Dia menyampaikan, TEI 2022 merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia. Pada pameran ini Indonesia akan menampilkan berbagai produk unggulan yang berkualitas dan berteknologi tinggi.
"Diharapkan pameran ini dapat menjadi titik balik pemulihan perekonomian global pascapandemi Covid-19," tutupnya.
Pada pertemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani menyampaikan optimismenya atas kinerja perdagangan Indonesia di Amerika Serikat. Rosan berharap surplus perdagangan tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Pada Januari-Agustus 2022, neraca perdagangan Indonesia ke AS mencatatkan surplus senilai USD 13,4 miliar. Produk utama ekspor Indonesia ke AS antara lain pakaian, mesin listrik, alas kaki, lemak dan minyak hewan/nabati, serta produk karet.
Advertisement
Dongkrak Ekspor, Mendag Pimpin Misi Dagang ke Qatar
Sebelumnya, menerima mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggarap pasar ekspor ke negara nontradisional, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memimpin Delegasi Misi Dagang Indonesia ke Qatar, yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 Oktober 2022.
Dalam rangkaian misi dagang ini, Mendag Zulkifli Hasan direncanakan menghadiri forum bisnis dan membuka penjajakan kesepakatan dagang (business matching). Tercatat 11 pelaku usaha turut berpartisipasi pada misi dagang kali ini.
Produk andalan Indonesia yang dibawa, antara lain berupa kelapa sawit dan turunannya, produk kertas, otomotif, baterai, makanan dan minuman, dekorasi rumah, produk kerajinan, garmen, dan produk kecantikan.
"Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional dan memanfaatkan perjanjian dagang dengan negara-negara mitra untuk meningkatkan ekspor nasional," kata Mendag dalam keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).
Qatar merupakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC). Saat ini, Indonesia sudah mengusulkan studi kelayakan bersama (joint feasibility study) Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-GCC CEPA).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Qatar masih mencatatkan defisit bagi Indonesia.
Perdagangan RI-Qatar
Pada Januari-Juli 2022, total perdagangan Indonesia dengan Qatar tercatat sebesar USD 758,07 juta. Total perdagangan kedua negara pada periode tersebut meningkat 29,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, Indonesia masih mencatat defisit perdagangan sebesar USD 498,25 juta.Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 892,95 juta dengan defisit bagi Indonesia sebesar USD 458,61 juta.
Ekspor nonmigas Indonesia ke Qatar pada 2021 tercatat sebesar USD 217,1 juta atau tumbuh 32,17 persen. Produk ekspor utama Indonesia ke Qatar yakni floating/submersible drilling/production platforms, otomotif dan bagiannya, produk besi baja, alat kesehatan, kertas dan kertas toilet, tableware, makanan dan minuman, serta kayu lapis (plywood).
Advertisement