Simak Daftar Insentif Pajak Proyek IKN Nusantara, Bikin Investor Ngelirik

Dalam rangka menarik minat para investor, pemerintah membagikan beragam insentif pajak bagi mereka yang menanamkan modalnya untuk IKN Nusantara

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 14:30 WIB
Saat Jokowi Berkemah di Sekitar Titik Nol IKN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikmati suasana hutan saat sunrise pada pagi hari setelah berkemah semalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). (FOTO: Setpres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menarik minat para investor, pemerintah membagikan beragam insentif pajak bagi mereka yang menanamkan modalnya untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Wakil Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Donny Rahajoe mengatakan, pemerintah akan memberikan insentif khusus bagi investor di Ibukota baru. Dia memastikaninsentif khusus ini berbeda dengan pengusaha yang berinvestasi di wilayah lain, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"IKN ini insentifnya berbeda dengan insentif biasa yang misalnya di KEK atau di kawasan-kawasan lain," kata Donny seperti ditulis, Rabu (19/10/2022).

Donny menjelaskan Badan Otorita memiliki kewenangan khusus untuk memberikan kepastian investasi di Nusantara. Sehingga pengusaha mendapatkan kepastian hukum dari pintu khusus.

Tak hanya itu, terkait lahan, dia menjamin ketersediaannya sudah tersedia. "Berbeda dengan pengembang-pengembang kota baru atau tempat lain, tanah sudah tersedia," imbuhnya.

Pemerintah juga akan memberikan paket-paket insentif lain seperti insentif pajak, PPN dan PPH yang ditanggung pemerintah. Donny mencontohkan para profesional yang bekerja di IKN dalam waktu tertentu akan dibebaskan pajaknya. Selain itu, pihaknya tengah membahas terkait tax holiday selama mungkin.

"Sedang diskusikan juga tentang tax holiday yang sepanjang-panjangnya. Kita sudah usulkan 30 tahun dan ini akan bila ada kesepakatan kita akan harmonisasi," ungkapnya.

 

Insentif Lainnya

Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi
Pradesain istana negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Instagram@jokowi

Ada juga insentif perpajakan yang diberikan kepada industri yang terlibat dalam program-program pendidikan vokasi atau supertax deduction. Insentif ini ditujukan kepada industri yang memberikan vokasi, infrastruktur, taman, dan sebagainya.

"Jadi prinsip gotong royong yang disampaikan Kadin kita akan buka seluas-luasnya. Modelnya seperti apa, kami akan akomodir baik secara B2G maupun B2B. Jadi total packagenya akan beda di daerah lainnya," kata dia.

"Filosofinya air mengalir ke titik yang lebih rendah. Nah kita akan dapatkan ada insentif di Indonesia, di sini lebih rendah," ungkapnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Bos IKN Nusantara: Yang Tidak Pindah ke Ibu Kota Baru Rugi!

Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN Nusantara. (Dok KBRI Manila)
Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN Nusantara. (Dok KBRI Manila)

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Bambang Susantono menjamin Aparatur Sipil Negara (ASN) dan orang yang dipindahkan ke ibukota baru tidak akan menyesal. Sebab ketika mereka pindah, sejumlah fasilitas telah tersedia selayaknya wilayah perkotaan pada umumnya.

"Sehigga orang yang pindah akan merasa dimanjakan. (Pas) waktu pindah, aduh kok susah. Enggak begitu," kata Bambang saat ditemui di Djakarta Teater, Jakarta Pusat, Selasa (19/10) malam.

Sebaliknya dia ingin masyarakat yang pindah ke IKN lebih dulu merasa diuntungkan. "Kami ingin tekad, orang yang pindah itu bilang, 'Yang Enggak pindah rugi loh'. Itu loh sedrhana," imbuhnya.

Bambang menjelaskan pemindahan ibukota tidak hanya memindahkan bangunan fisik pemerintahan. Seperti infrastruktur jalan, gedung-gedung kementerian/lembaga. Melainkan membangun ekosistem baru di Tanah Borneo.

"Yang kita bangun hingga 2024 itu satu ekosistem," kata dia.

Pemerintah akan menggandeng pihak swasta baik pengusaha besar hingga pengusaha Usaa Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tumbuh bersama di ibu kota Nusantara. Sehingga ketika masyarakat dipindahkan ekosistemnya telah tersedia.

"Nanti ada di situ coffe shop-nya. (Kalau), kesehatannya terganggu ada rumah sakitnya, ada kliniknya, ada amusement-nya. Itu semua yang kita benahi, jadi ekosistem yang lengkap," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya