35 Perusahaan Antre Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia

Indonesia menjadi negara yang cukup diminati oleh investor-investor untuk masuk bangun pabrik komponen motor listrik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 16:00 WIB
Motor Gesits
Paspampres mengecek motor Gesits di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11). Produksi Gesits akan dilakukan di pabrik PT Wika Industri dan Konstruksi di Gunung Putri Bogor dengan kapasitas produksi 50 ribu unit satu tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sejumlah pabrikan otomotif kini tengah antri untuk masuk ke Indonesia, guna menanamkan investasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, khususnya motor listrik di Tanah Air.

Menurut dia, antrian investor itu di luar dari 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik. Hal itu disampaikannya pada sesi nota kesepahaman antara PT PLN (Persero) dan ION Mobility, dalam acara Indonesia Motorcycle Roadshow (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/11/2022).

"Banyak yang baru, termasuk ini (ION Mobility). Ini kan belum kita hitung dari 35 itu, dan banyak sekali perusahan lain yang sudah memberikan proposal kepada kami akan investasi untuk membangun motor listrik di Indonesia," kata Menperin Agus Gumiwang.

Agus menyebut pabrikan otomotif tersebut berasal dari bermacam negara, meski belum bisa memperinci satu per satu. Menurut dia, mereka tergiur berinvestasi ke Indonesia karena adanya kemudahan yang ditawarkan UU Cipta Kerja.

"Tapi pabrikan lokal juga ada, kemarin saya berkunjung ke Viar (Motor Indonesia) di Semarang. Pabrik elektronik Polytron juga sudah mulai membangun, sudah mulai produksi motor listrik. Jadi ada beberapa yang memang local company, jadi ada beberapa," bebernya.

Minat tersebut datang lantaran Indonesia disebutnya punya potensi pasar konsumen motor listrik yang sangat besar.

"Karena memang potensi dari marketnya sangat besar, dari penjualan roda empat dibanding roda dua, 1:6. Jadi tinggi sekali dan mereka tahu dan paham, mereka juga paham keseriusan pemerintah untuk transformasi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik," tuturnya.

"Sehingga itu yang buat Indonesia sebagai negara yang cukup diminati oleh investor-investor untuk masuk bangun motor listrik," pungkas Agus Gumiwang Kartasasmita.

 

 

Target 2 Juta Motor Listrik Made In Indonesia Sebelum 2024

KESDM dan PLN Gelar Parade Motor Listrik
Parade motor listrik ini terdiri dari iring-iringan 31 motor BBM yang telah dikonversi menjadi motor listrik dan 36 motor listrik.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis target Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia bisa memproduksi 2 juta unit motor listrik di 2024 bisa tercapai. Bahkan, ia meyakini target tersebut bisa tercapai sebelum memasuki masa akhir jabatan Presiden Jokowi.

"Untuk roda dua, ada target di 2024 kita harus bisa produksi at least kendaraan listrik buatan Indonesia. Dalam waktu sesingkat-singkatnya, kalau bisa sebelum 2024 harus ada 2 juta kendaraan elektrik produksi Indonesia. Kami optimistis itu tercapai," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Target produksi 2 juta motor listrik bisa dicapai bila seluruh instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah saling bersinergi untuk mempercepat program transisi energi.

"Satu kata kunci, cepat. Kementerian dan lembaga lain punya tanggung jawab beda dari kami (Kemenperin). Kami di sisi suplai, Kementerian dan lembaga lain bertanggung jawab untuk infrastrukturnya," urainya.

"PLN sudah membuktikan, bahwa benar-benar program transformasi ke electric base vehicle jadi prioritas PLN," dia menambahkan.

Secara regulasi, pemerintah juga sudah bersungguh-sunggung untuk memfasilitasi produksi kendaraan listrik secara massal bagi masyarakat. Itu dimulai lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2009, hingga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

"Saya kira ini jadi bukti nyata atas komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi kendaraan berbasis konvensional menjadi kendaraan listrik," pungkas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

 

Indonesia Target 20 Persen Kendaraan Listrik Mengaspal di 2027

Sepeda motor listrik Honda di Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2022.
Sepeda motor listrik Honda di Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2022. (Liputan6.com/Amal Abdurachman)

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia terus mengejar penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan mengencangkan program hilirisasi industri untuk produk baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV battery).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkeyakinan pengembangan kendaraan listrik baik mobil listrik maupun motor listrik bisa terus digenjot, terutama karena Indonesia menyimpan cadangan nikel tertinggi di dunia.

"Diharapkan pengembangan hilirisasi daripada investasi, terutama mendorong electric vehicle (kendaraan listrik) ini bisa kita dorong sesuai dengan roadmap otomotif, yang diperkirakan kita menargetkan 20 persen daripada penggunaan ev berbasis elektrik pada periode 2027," ujar Menko Airlangga, pada Senin 17 Oktober 2022.

Untuk jangka panjang, pemerintah disebutnya terus berkomitmen dengan berbagai strategi. Termasuk implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dengan pengembangan perekonomian berbasis prinsip-prinsip ekonomi hijau.

Kemudian, mendorong pemasukan investasi pada Indonesia Investment Authority (INA) yang diharapkan mampu mendukung pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT), juga dalam beberapa program infrastruktur.

"Langkah deregulasi ini terus dilakukan pemerintah. Dan, diharapkan sistem perizinan dengan OSS bisa dilaksanakan secara lebih baik, terutama dalam pengembangan izin berbasis risiko," kata Airlangga. 

infografis motor listrik
motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya