Pembangunan 2.400 Rumah bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur Rampung Sebelum Lebaran

Kementerian PUPR akan membangun 2.400 rumah bagi korban gempa Cianjur. Ditargetkan pembangunan total unit rumah sudah rampung sebelum hari raya Lebaran 1444 Hijriah.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2022, 10:21 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 13:00 WIB
Gempa Cianjur Hancurkan Pemukiman Warga di Desa Sarampad
Foto udara memperlihatkan pemukiman yang hancur akibat gempa di Desa Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kerusakan akibat gempa membuat kendaraan tidak bisa melintas untuk membawa bantuan bagi warga terdampak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 2.400 rumah bagi korban gempa Cianjur. Ditargetkan pembangunan total unit rumah sudah rampung sebelum hari raya Lebaran 1444 Hijriah.

"Rumah sedang kita (proses pembangunan) mulai hari ini, semua akan kita selesaikan sebelum hari raya sehingga nanti hari raya pada bulan April, mereka sudah menempati rumah barunya," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (4/12).

Pembangunan tidak hanya rumah warga terdampak gempa Cianjur. Basuki menekankan bahwa Kementerian PUPR juga akan membangun gedung-gedung fasilitas publik seperti sekolah, Gedung DPRD, rumah ibadah, Puskesmas.

Dia menuturkan, gedung atau hunian yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR berada di atas lahan sekitar 300 hektar lebih. Lokasinya tidak berada di satu titik.

"Satu di Kota Cianjur 2,5 hektare sekarang udah jalan untuk sekitar 200 rumah, yang 300 hektare untuk sekitar 2.400 rumah," ungkapnya.

Sementara itu, Pemkab Cianjur telah menyiapkan lahan seluas 16 hektare di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, untuk merelokasi warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa. Pemerintah pusat akan membangun rumah tahan gempa di sana.

"Jadi 16 hektar telah disiapkan. Nanti Bupati dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke sini," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Desa Sirnagalih, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (1/12).

Warga yang rumahnya direlokasi akan mendapatkan ganti rumah di tempat yang telah disediakan. Namun, rumah yang lama tidak diperbolehkan lagi mereka huni.

 

Rumah Korban Gempa Cianjur Rusak Berat akan Direlokasi, Disiapkan Lahan 2,5 Ha

potret santri yang masih bertahan pascagempa Cianjur
Seorang santri menyelamatkan Al-Qur'an dari puing banguan yang hancur akibat gempa di Pesantren Al Burok, Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (21/11/2022). Gempa bumi dengan magnitude 5,6 di Cianjur Jawa Barat yang berpusat di darat 10 km barat daya embuat sejumlah rumah dan bangunan rusak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan merelokasi  rumah warga yang terdampak gempa sangat parah di Cianjur, Jawa Barat. Lokasi yang dipilih jauh dari wilayah bahaya sesar gempa.

Lahan yang sudah disiapkan seluas 2,5 hektare di Kecamatan Cilaku. "Kalau untuk rumah yang akan kami tangani adalah rumah-rumah korban gempa Cianjur yang akan direlokasi. Sedangkan rumah yang mengalami rusak ringan atau sedang dan tidak direlokasi menjadi tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja melansir Antara di Jakarta, Kamis.

Langkah relokasi  dilakukan karena rumah-rumah korban gempa berada di wilayah bahaya sesar gempa, sehingga terdapat risiko terjadi lagi gempa dengan kemungkinan dampak yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

"Kita sudah tahu dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 saja dampaknya sudah begitu besar, apalagi nanti jika terjadi gempa dengan magnitudo lebih besar. Tentunya hal itu tidak kita inginkan. Karena kita sudah tahu, maka kami minta masyarakat secara sukarela untuk menyetujui usulan relokasi dari pemerintah daerah," katanya.

Sementara ini, tanah yang sudah disiapkan seluas 2,5 hektare di Kecamatan Cilaku bagi rumah korban gempa yang akan direlokasi.

"Karena di situ sudah cukup padat dan sulit untuk mencari tanah, kami sudah ada tanah seluas 2,5 hektare yang cukup untuk 200 unit rumah. Jadi masyarakat Cianjur yang rumahnya terdampak sangat parah akibat gempa dan kemudian di wilayahnya sudah tidak mungkin untuk dihuni kembali maka akan pindah ke sana," ujar Endra.

Lahan 2,5 Ha

Pencarian Korban Longsor Cugenang Dihentikan Sementara
Tim SAR gabungan berusaha mencari sisa korban tanah longsor akibat gempa Cianjur di kawasan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Upaya pencarian korban terpaksa dihentikan sementara akibat hujan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Rumah yang berada di tanah seluas 2, 5 hektare tersebut akan dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang didesain tahan terhadap gempa. "Kemarin sudah dikirim stok rumah RISHA ke lokasi, jadi kami bisa mulai melakukan instalasi," kata Endra.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana untuk membangun rumah baru tahan gempa bagi korban gempa bumi di Cianjur, yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.Pembangunan rumah baru diperuntukkan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.

Sedangkan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan ringan dan sedang akan mendapatkan kompensasi Rp50 juta, yang merupakan stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).Basuki sudah memerintahkan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR untuk melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah korban gempa Cianjur. Rumah baru bagi korban gempa Cianjur akan dibangun dengan teknologi tahan gempa RISHA.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya