Kemenhub Kaji Penyesuaian Tarif KRL Jabodetabek, Tapi Janji Tak Naik Tahun Ini

Kajian tentang penetapan tarif KRL Jabodetabek memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional perusahaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 15:00 WIB
FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Data sementara Kementerian Kesehatan hingga 10 Januari 2022, total ada 506 kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji kembali penyesuaian tarif KRL Jabodetabek. Namun kemenhub memastikan tidak akan ada kenaikan tarif KRL Jabodetabek hingga akhir 2022. 

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, pun menghimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir mengenai penyesuaian tarif KRL.

Dia menjelaskan DJKA  Kemenhub memastikan tidak akan ada penyesuaian kenaikan tarif KRL Jabodetabek hingga akhir 2022. "Ini dilakukan agar tidak memberatkan masyarakat dan tidak terlalu membebankan anggaran PSO. Semoga tahun depan akan ada kabar baik mengenai tarif KRL ini," ujar Risal dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022).

Risal menerangkan kajian tentang penetapan tarif tersebut memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional KRL dan kebutuhan subsidi Public Service Obligation (PSO) yang akan dianggarkan.

"Peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu dan pasti terjadi setiap tahunnya, sehingga membuat beban PSO terus meningkat untuk menstabilkan tarif KRL ini," jelasnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu terjadi akibat inflasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan subsidi PSO terus bertambah dan menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembangunan yang masih terus berlangsung.

Menurut Risal, besaran anggaran yang dialokasikan ini akan lebih produktif jika disalurkan untuk pembangunan prasarana dan peningkatan pelayanan perkeretaapian di seluruh Indonesia.

"Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini. Namun kami memahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih kami lakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini," tambahnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penumpang KRL Jabodetabek sepanjang Juli 2022 Capai 18,95 Juta Orang

FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, penumpang KRL Jabodetabek sepanjang Juli 2022 mencapai 18,95 juta orang. Volume tertinggi terjadi pada Senin 4 Juli yang mencapai 707 ribu orang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada Juli 2022 naik 6 persen jika dibanding dengan total volume pengguna pada bulan Juni 2022 yang mencapai 17,83 juta orang.

Sementara itu untuk rata-rata pengguna KRL pada hari kerja sepanjang bulan Juli sebesar 667.116 orang atau naik sebesar 4 persen dari rata-rata volume pengguna pada hari kerja bulan Juni yaitu sebanyak 641.668 orang.

Untuk total volume pengguna KRL Jabodetabek pada Senin, (1/8) kemarin tercatat sebanyak 688.310 orang. Sedangkan hari ini, selasa (2/8) hingga pukul 13.00 WIB, tercatat pengguna sebanyak 318.095 orang.

"Angka tersebut naik 2 persen dari Selasa pada waktu yang sama di minggu lalu yaitu sebanyak 308.867 orang,” ujar Anne, pada keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

 


Pengoperasian Stasiun BNI City

FOTO: Cegah Penumpukan Penumpang, Transjakarta Tambah Armada di Stasiun Manggarai
Calon penumpang menaiki bus Transjakarta di Halte Plaza Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022). Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai akibat rute baru KRL, PT Transjakarta melakukan penyesuaian layanan serta menambah 32 armada yang beroperasi untuk melayani tiga rute yang tersedia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, lanjutnya, KAI Commuter mulai Sabtu, 30 Juli 2022 lalu telah melakukan uji coba pengoperasian Stasiun BNI City untuk pelayanan naik dan turun KRL.

Seiring dengan ujicoba pengoperasian tersebut, KAI Commuter saat ini telah mengoperasikan 82 stasiun KRL dengan pelayanan perjalanan KRL sebanyak 1.081 perjalanan dengan mengoperasikan 95 Loop mulai pukul 04.00 – 24.00 WIB tiap harinya.

“Total pengguna selama tiga hari ujicoba di Stasiun BNI City, sebanyak 8.265 orang atau 2.290 pengguna yang naik dan 5.975 pengguna yang turun. Sedangkan hari ini hingga pukul 13.00 WIB, jumlah pengguna KRL yang turun di Stasiun BNI City sebanyak 772 orang, dan 42 orang yang naik,” jelasnya.

 

 

 

Infografis Journal
Infografis Journal: Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek Tahun 2010-2021 (Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya