Bulog Kuasai 775 Ribu Ton Cadangan Beras Pemerintah, Masih Mau Impor?

Perum BULOG menyebut telah menguasai 775 ribu ton beras cadangan beras pemerintah (CBP) setelah mengimpor 500.000 ton beras.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Jan 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 14:30 WIB
Stok Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun 2021
Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Perum BULOG menyebut telah menguasai 775 ribu ton beras cadangan beras pemerintah (CBP) setelah mengimpor 500.000 ton beras. Meski total beras itu akan datang bertahap hingga Februari 2023 mendatang.

Angka impor beras ini merupakan pemenuhan penugasan pada 2022 lalu. Dengan realisasi sementara mencapai 100 ribu ton hingga akhir Desember 2022. Sisanya, sekitar 400.000 ton akan datang hingga akhir Februari 2023.

Secara total, BULOG akan menguasai 775 ribu ton beras pasca proses impor itu selesai. Dengan banyaknya cadangan itu, apakah langkah impor akan kembali dilakukan tahun ini?

Kabag Humas BULOG Tomi Wijaya menerangkan, kalau kebijakan impor berada di regulator atau pemerintah. Dalam hal ini, berarti mengacu pada data Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Keputusannya sendiri, ada di tangan Kementerian Perdagangan.

"Pada prinsipnya, BULOG siapkan menjalankan penugasan dari regulator dalam rangka mewujudkan stabilitas harga pangan di Indonesia," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (9/1/2023).

Perlu diketahui, CBP yang ada di gudang BULOG pada tahun lalu sempat menipis. Meski begitu, ada klaim yang menyatakan kalau beras di dalam negeri mampu memenuhi cadangan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Mendag Zulkifli Hasan tak meyakini adanya stok yang banyak di dalam negeri. Sehingga, langkah impor terpaksa diambil untuk melakukan stabilisasi harga beras di pasaran.

"Psikologisnya begitu kita datangkan impor, ada kepastian barang, dan ketika pasar sudah mengetahui BULOG punya barang, maka sangat diyakini harga akan bisa terkendali," urai Tomi.

 

400 Ribu Ton Beras Masuk Februari 2023

5000 Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Suasana saat pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebanyak 400 ribu ton beras impor akan masuk ke Indonesia secara bertahap hingga Februari 2023 mendatang. Ini sebagai langkah pemenuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum BULOG.

Untuk diketahui, Bulog mendapat penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 500.000 pada 2022 lalu. Hingga tutup tahun 2022, telah datang 100.000 ton beras impor, artinya, sisanya masih dalam perjalanan untuk masuk ke Indonesia.

"Partai pertama 200 ribu ton (beras) dari importir sudah berangkat semua dari gudang pengirim sebelum 31 Desember kemarin. Tambahan 300 ribu ton berasal dari 2 negara yaitu Thailand dan Vietnam," ujar Kabag Humas BULOG Tomi Wijaya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (9/1/2023).

"Proses sedang berjalan dan diperkirakan akan masuk semua di akhir Februari sesuai rencana," tambahnya.

Kendati begitu, dia belum merinci besaran beras impor yang masuk secara bertahap ke Indonesia. Hanya saja, dia memastikan kalau total 500.000 beras impor akan rampung di akhir Februari 2023.

Atas tambahan itu pula, meyakinkan BULOG kalau stok CBP yang dikuasai menjadi lebih cukup. Hingga saat ini, dia menyebut BULOG menguasai sekitar 775 ribu ton beras CBP.

"Stock CBP yang dikuasai BULOG saat ini adalah 775 ribu ton include beras impor 500 ribu ton," paparnya.

 

Mendag Setop Impor Beras Februari 2023

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak, paska operasi pasar yang dilakukan Bulog.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyatakan impor beras untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak, paska operasi pasar yang dilakukan Bulog. (Istimewa)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta impor beras yang dilakukan pemerintah hanya boleh dilakukan hingga Januari 2023. Pasalnya, para petani akan memasuki masa panen mulai Februari 2023 mendatang.

"Impor lah 200 ribu ton, Desember (2022) baru 70.000 dan masuk lagi Januari 300 ribu ton. Saya bilang sampai Januari. Februari, Maret jangan impor lagi karena mau panen," tegas Mendag dalam acara wsbinar bersama ICMI, Selasa (27/12/2022).

Mendag Zulkifli Hasan pun mengaku, mulanya ia tak setuju dengan usulan impor beras 500 ribu ton secara bertahap. Itu lantaran Menteri Pertanian (Mentan) mengklaim produksi beras surplus 7 juta ton.

"Jadi impor beras ini sebenarnya tidak setuju saya menentang keras, dari beberapa kali rapat terbatas, saya tidak setuju karena Menteri Pertanian mengatakan kita surplus dan surplus surplusnya itu tidak sedikit, surplus itu 7 juta," ungkapnya.

Kendati demikian, ia sebenarnya tidak terlalu yakin surplus beras bisa tembus 7 juta ton. Namun, klaim itu turut diperkuat data Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga meyakinkannya untuk tetap menolak usulan impor beras.

 

Data Stok Beras

Budi Waseso dan Zulkifli Hasan Tinjau Kedatangan Beras Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kiri) bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) saat meninjau aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Seiring berjalannya waktu, pada Ratas selanjutnya, Zulhas dihadapkan pada kenyataan dari Bulog yang mengungkapkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) tinggal sedikit.

Zulhas mengatakan, bahwa stok CBP yang ada hanya 500 ribu ton. Sementara batas aman itu sekitar 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

Di sisi lain, harga beras di pasaran pun kian melambung. Ia khawatir kondisi ini bakal berakibat terhadap melonjaknya angka inflasi.

"Sedangkan harga beras naik terus sudah hampir Rp1.000 naiknya. Berasnya ini naik Rp 100 perak aja pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali, apalagi naiknya Rp 1.000," tandasnya.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia
INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya