Begini Posisi Harga Minyak Dunia Hari Ini

Penurunan harga minyak dunia terbatas karena pasar mendiskon stok besar minyak mentah AS karena penyesuaian data.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Feb 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 07:30 WIB
Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP
Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak berjangka bergerak datar menuju penurunan. Harga minyak dunia dipengaruhi penguatan Dolar AS dan kekhawatiran investor bahwa kenaikan suku bunga akan memperlambat ekonomi dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Penurunan harga minyak terbatas karena pasar mendiskon stok besar minyak mentah AS karena penyesuaian data. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global yang lebih tinggi.

Harga minyak mentah Brent turun 20 sen, atau 0,2 persen menjadi $85,38 per barel, sementara West Texas Intermediate AS (WTI) minyak mentah turun 47 sen, atau 0,6 persen menjadi USD 78,59.

Nilai tukar Dolar AS menguat mendekati level tertinggi dalam enam minggu terhadap sekeranjang mata uang di tengah data penjualan ritel AS yang kuat pada bulan lalu dan data inflasi AS baru-baru ini. Ini menunjukkan Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.

"Harga minyak mentah berada di bawah tekanan karena dolar menguat menyusul data ekonomi yang mengesankan yang membuka jalan bagi pengetatan Fed lebih lanjut," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di perusahaan data dan Analitik OANDA.

Dolar yang lebih kuat dapat memangkas permintaan minyak, dan ini membuat harga minyak dunia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Stok Minyak

Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Pejabat Federal Reserve mengatakan Bank Sentral AS perlu mempertahankan kenaikan suku bunga secara bertahap untuk melawan inflasi. Investor khawatir suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat perekonomian.

Stok minyak mentah AS melonjak 16,3 juta barel pada pekan lalu menjadi 471,4 juta barel. Ini menjadi angka tertinggi sejak Juni 2021, kata Administrasi Informasi Energi (EIA) AS.

Angka itu jauh lebih besar dari perkiraan analis peningkatan 1,2 juta barel dalam jajak pendapat Reuters. Tetapi para analis mengatakan penyesuaian pasokan minyak mentah yang luar biasa besar berkontribusi pada kenaikan yang sangat besar.

“Begitu semua orang menyadari penyesuaian membuang data EIA, skeptisisme tentang bangunan besar (penyimpanan minyak mentah) merayap ke pasar,” kata John Kilduff, mitra penasihat investasi Again Capital LLC di New York. "Ini sekali saja."

 


Ada Defiti

Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

IEA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak 2023 dan mengatakan mungkin ada defisit pasokan di paruh kedua karena produksi yang terkendali dari OPEC+, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan pemasok minyak lainnya termasuk Rusia.

IEA mengatakan China akan menghasilkan hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak tahun ini setelah melonggarkan pembatasan COVID-19.

Kemudian sekitar 1 juta barel per hari produksi dari Rusia akan dihentikan pada akhir kuartal pertama, mengutip sumber pejabat dari Eropa. 

Pada hari Selasa, OPEC juga menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan menunjuk ke pasar yang lebih ketat pada tahun 2023.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya