Tumbuh 50 Persen, Indonesia Berpotensi Besar Jadi Pasar Utama Bisnis Laundry

Indonesia memiliki potensi besar dalam menjadi pasar utama bisnis laundry dengan melihat pertumbuhan signifikan yang terjadi dari tahun ke tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2023, 19:05 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 19:05 WIB
Laundry
Tumbuh 50 Persen, Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Pasar Utama Bisnis Laundry Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki potensi besar dalam menjadi pasar utama bisnis laundry dengan melihat pertumbuhan signifikan yang terjadi dari tahun ke tahun. Selama periode 2021-2022 saja, usaha laundry di Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 50 persen. Hal ini terlihat dari banyaknya penetrasi dan perluasan bisnis yang dilakukan oleh sejumlah pelaku bisnis di industri ini.

Melihat besarnya pertumbuhan bisnis ini, KasPro bersama dengan IZILOH, aplikasi Laundry Marketplace yang menghubungkan usaha laundry dengan para konsumen melalui berbagai fitur layanan yang ada, resmi mengumumkan kerjasamanya pada akhir Februari lalu.

Kerjasama ini resmi berjalan dengan adanya penandatanganan yang dilakukan oleh Rully Hariwinata, Chief Marketing Officer KasPro dan Maria Eva Sriulina, CEO dan Founder IZILOH, pada acara Grand Launching IZILOH yang digelar 22 Februari 2023 lalu.

KasPro yang bergerak sebagai layanan uang elektronik dan memiliki lisensi Bank Indonesia, hadir dalam aplikasi IZILOH untuk memberikan kenyamanan pembayaran bagi pengguna saat mereka melakukan transaksi di dalam aplikasi. Sebagai tahap awal, pengguna IZILOH sudah dapat melakukan registrasi akun KasPro mereka dan melakukan top up saldo sebagai alat pembayaran yang digunakan.

“Melihat masifnya pasar laundry di Indonesia saat ini, membuat kami yakin untuk bekerja sama dengan IZILOH sebagai partner dalam melebarkan sayap bisnis kami di industri ini. Dengan komitmen yang tinggi dari IZILOH dalam mendorong ekosistemnya melakukan pemanfaatan sektor digital informasi, kami siap memberi dukungan teknologi demi mewujudkan peningkatan literasi digital yang lebih besar lagi terutama bagi mereka para pelaku di sektor laundry Indonesia,” ungkap Chief Marketing Officer KasPro Rully Hariwinata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Dari kolaborasi ini, Rully mengatakan bahwa jangkauan pasar yang dimiliki oleh IZILOH memang sejalan dengan misi dari KasPro dalam meningkatkan angka literasi teknologi dan paham keuangan yang saat ini secara gencar dilakukan. Kerjasama dengan IZILOH ini juga nantinya akan berkembang dengan kehadiran layanan Cash-out (Bank Transfer & Modern Channel), P2P Transaction, QRIS, PPOB, dan tabungan emas (GoldPro) bagi pengguna IZILOH.

IZILOH sendiri yang menjadi jembatan antara penyedia dan pelanggan bisnis laundry, turut mendorong agar ekosistem ini mampu berevolusi dan beradaptasi dengan segala kondisi yang ada.

"Sinergi yang baik antara kami dan IZILOH diharapkan dapat mewujudkan revolusi baru di dunia laundry. Kami juga siap melangkah bersama IZILOH dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih melek digital dan terus secara positif memiliki transformasi keuangan yang berkelanjutan dan mendorong peningkatan bisnis pengusaha laundry di Indonesia,” tutup Rully.

Berani Berusaha, Ini Peluang Bisnis Laundry Modal Rp 50 Juta

QC Laundry Solutions ini hadir dengan konsep kemitraan workshop yang menyasar kelas menengah atas.
QC Laundry Solutions ini hadir dengan konsep kemitraan workshop yang menyasar kelas menengah atas.

QC Laundry Solutions merupakan brand laundry yang mengusung konsep profesional, modern, dan menyentuh. QC Laundry Solutions memiliki tujuan menjadi brand laundry dengan reputasi terbaik di Indonesia dalam hal pelayanan, tampilan, dan harga untuk para stakeholders.

Berbeda dengan konsep laundry yang umumnya memiliki konsep 'kiloan', brand laundry yang didirikan oleh Rong Yao dan Robert Cahyadi ini hadir dengan konsep kemitraan workshop yang menyasar kelas menengah atas. Selain konsep kemitraan workshop, QC Laundry Solutions juga memiliki konsep kemitraan pickup point.

"Selama ini, orang melihat bisnis laundry identik dengan mesin cuci yang berjejer dan keranjang di mana-mana. Itu yang biasanya ada di laundry kiloan, tapi kalau QC Laundry Solutions berbeda. Kami juga menawarkan dua jenis investasi atau kemitraan, yaitu workshop dan pickup point," papar Rong Yao.

Konsep yang dibangun ini mengarah pada investasi dana seminim mungkin, tetapi dapat mencapai return on investment (ROI) secepat mungkin. Terlebih jika dibandingkan dengan investasi sejenis di bidang yang sama.

"Kalau di laundry konvensional orang terkadang tidak bisa memasukkan baju-baju premium atau barang lainnya, seperti gorden, sepatu, atau barang lainnya. Dengan konsep ini, kami bisa menerima itu semua, termasuk wet cleaning maupun dry cleaning," tuturnya.

 

Kemitraan

QC Laundry Solutions ini hadir dengan konsep kemitraan workshop yang menyasar kelas menengah atas.
QC Laundry Solutions ini hadir dengan konsep kemitraan workshop yang menyasar kelas menengah atas.

Untuk kemitraan konsep workshop dimulai dari angka Rp199 juta dan sudah mendapatkan seperangkat mesin cuci, konsep, serta desain yang semuanya mengikuti yang ada di pusat. Hal tersebut nantinya disesuaikan dengan ruangan yang dimiliki.

Keseragaman konsep ini merupakan upaya untuk mengutamakan kenyamanan pelanggan. Nantinya, saat datang, pelanggan akan menjumpai meja resepsionis, desain yang modern dan profesional, rak penyimpanan yang didesain khusus, dan tanpa menampilkan mesin cuci yang berjejer.

Konsep kemitraan dengan sistem ini berarti para calon mitra atau investor akan membayar sejumlah dana dan sudah mendapatkan mesin cuci, furniture, serta branding. Tentu saja, lengkap dengan garansi 18 bulan maksimal serta jaminan buyback guarantee.

Sementara itu, bentuk konsep kemitraan pickup point yakni gerai laundry sebagai penerima pakaian yang nantinya akan diteruskan ke workshop utama. Workshop utama merupakan prinsipal atau workshop pusat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya