Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menghadapi tahun politik, stabilitas harga pangan yang terjangkau sangat penting demi kelancaran tahun politik menuju pemilu raya 2024 mendatang.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan harga pangan yang terjangkau bisa menjadi tolak ukur kesejahteraan masyarakat.
“Kalau harga pangan terkendali, terjangkau tentu saja urusan perut selesai. Kalau urusan perut selesai ya tentu stabil, rakyatnya sejahtera,” kata Perry saat memberikan sambutan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kantor Bupati Purwakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (5/4).
Perry mengatakan indikator kesejahteraan masyarakat ini bisa menjadi cerminan proses pemilu yang berjalan lancar. Namun dia memastikan dalam pesta demokrasi, Bank Indonesia tidak akan berpihak karena bersifat independen.
“Aku enggak ikut-ikut Pak, karena BI memang independen tidak ikut di dalam jalur politik lah,” tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, ekspektasi konsumsi masyarakat juga perlu dijaga terhadap harga-harga, terutama pangan.
“Ekspektasi masyarakat ini perlu kita jaga agar harga-harga ini bisa dikendalikan,” kata Airlangga.
Sehingga pemerintah perlu mendorong tim pengendali inflasi pangan (TPIP) di pusat dan daerah agar bisa bekerja optimal dalam pengendalian inflasi. Ini pun tercermin dari tingkat Inflasi di bulan Maret uang yang sudah turun dibandingkan awal tahun 2023.
"Kami bersyukur inflasi di Maret lebih baik lagi. Inflasi Maret 4,97 persen turun dari 5,47 persen, ini berdasar pada GNPIP," kata dia.
Tingkat inflasi yang makin terkendali menjadi cerminan stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dengan begitu proses pemilu bisa berjalan lancar di tahun politik 2023 dan 2024. “Kita semua berharap masyarakat bisa sejahtera dan pemilunya lancar," kata dia.